Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan Syahrul Gelar Operasi Pasar Bawang Putih dan Cabai di Solo

Mentan Syahrul Gelar Operasi Pasar Bawang Putih dan Cabai di Solo Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan langkah kongkrit menstabilkan harga bawang putih dan cabai di seluruh daerah. Beberapa hari lalu dilakukakan juga operasi pasar di 22 pasar DKI Jakarta, kali ini Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Wali Kota Surakarta, Ahmad Purnomo dan Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nurhamidah melepas Operasi Pasar bawang putih dan cabai di Pasar Gede Surakarta, Kamis (13/2/2020).

Operasi Pasar di Solo raya ini dilakukan secara serentak di lima pasar, yakni Pasar Gede, Rusukan, Ledoksari, Harjodaksino, dan Gading. Bawang putih yang dilepas sebanyak 12 ton dengan harga Rp30 ribu per kg, cabai rawit merah dan cabai besar sebanyak 10 ton dengan harga masing-masing Rp35 ribu per kg dan Rp 30 ribu per kg.

Mentan Syahrul mengatakan Operasi Pasar ini merupakan bentuk nyata tugas negara dalam menyediakan kebutuhana pangan masyarakat dengan harga terjangkau dan stabil. Ketika terjadi kenaikan harga pangan tidak wajar, negara turun cepat bersinergi dengan pemerintah daerah, polisi, dan TNI untuk menyelesaikan bahkan tidak main-main untuk menindak tegas oknum yang mempermainkan pangan. 

Baca Juga: Pemkot Surakarta: Kementan Tekan Harga Bawang Putih dan Cabai, Masyarakat Bahagia

"Tugas negara hanya satu yakni mengurusi rakyat, bagaimana negara ini makin aman terpenuhi kebutuhannya, salah satunya soal pangan. Inilah menjadi tujuan Operasi Pasar hari ini, peran negara menyediakan pangan dengan harga normal. Ini perintah Bapak Presiden Jokowi, jika ada masalah langsung turun menyatu dengan pemerintah daerah, kekuatan negara dan stakeholder," tegas Syahrul saat melepas Operasi Pasar di Pasar Gede Surakarta.

Menurut Syahrul, kenaikan harga bawang putih saat ini hingga mencapai Rp80 ribu per kg bukanlah disebabkan kekurangan stok karena pada faktanya stok dalam negeri mencukupi. Namun demikian, karena faktor psikologis dari masifnya pemberitaan virus corona sehingga besar kemungkinan terjadi penahanan stok ke pasar oleh distributor.

"Mau ada dan tidak virus corona, stok bawang putih kita tetap aman. Stok saat ini ada 84 ribu ton sampai 120 ribu ton. Jadi kenapa terlalu panik. Mungkin panik karena distributornya kasih keluar sedikit-sedikit agar harga makin mahal. Kalau begitu, itulah gunanya negara hadir, kalau ada yang timbun tangkap saja," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: