Dunia Internasional Khawatirkan Program Nuklir Iran, Jika Waktu Habis Sulit Diselamatkan
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan itu, pejabat tinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri, Josep Borrell, mengatakan keprihatinan serius diungkapkan mengenai implementasi komitmen nuklir Iran berdasarkan perjanjian tersebut.
Borrell yang memimpin komisi gabungan JCPOA, diwakili pada pertemuan itu oleh pejabat Uni Eropa Helga Schmid.
"Para peserta juga mengakui bahwa penerapan kembali sanksi-sanksi AS tidak memungkinkan Iran untuk memetik manfaat penuh yang timbul dari pencabutan sanksi," katanya.
"Semua peserta menegaskan kembali pentingnya menjaga perjanjian mengingat bahwa itu adalah elemen kunci dari arsitektur non-proliferasi nuklir global," ia menambahkan.
Inggris, Prancis, dan Jerman telah mengembangkan sistem yang dikenal sebagai INSTEX yang dirancang untuk memfasilitasi perdagangan dengan Iran sambil melindungi perusahaan dari sanksi AS, tetapi sejauh ini hanya menemukan sedikit keberhasilan.
Borrell mengatakan bahwa semua orang di pertemuan itu mengakui pentingnya memperkuat INSTEX lebih lanjut, dan Iran tampaknya agak optimis setelah pembicaraan.
"Kami membahas tentang berbagai cara bagaimana cara memperkuat mekanisme ini, bagaimana menyediakan lebih banyak likuiditas dan pendanaan, bagaimana memastikan bahwa mekanisme ini dapat bekerja, dan saya pikir kemauannya kuat," kata Araghchi dari Iran.
"Juga metode yang kita bahas hari ini dapat digunakan untuk memperluas perdagangan antara Iran dan Uni Eropa," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: