Serangan Udara di Idlib Suriah, 33 Tentara Turki Tewas Terbunuh
Dengan adanya serangan terbaru ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung mengadakan pertemuan keamanan darurat selama enam jam di Ankara pada Kamis malam. Menteri Luar Negeri Turki Mevult Cavusoglu berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg melalui telepon.
Sementara juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin, yang memainkan peran senior dalam urusan luar negeri, berbicara dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) A. Robert O'Brien.
"Situasi di Idlib kini mengancam kelangsungan hidup nasional kita," ujar Devlet Bahceli, kepala partai nasionalis yang bersekutu dengan pemerintah Erdogan.
Baca Juga: Turki Ngadu ke NATO, tapi Rusia Buru-buru Kirim Kapalnya ke Wilayah Suriah
Serangan udara Kamis terjadi setelah milisi oposisi Suriah yang didukung Turki menguasai kembali sebuah kota barat laut yang strategis dari pasukan pemerintah. Dengan begitu, mereka mengambil alih jalan raya utama hanya beberapa hari setelah pemerintah membuka kembali kota itu untuk pertama kalinya sejak 2012.
Meskipun kehilangan kota Saraqeb, pasukan Presiden Suriah Bashar Assad membuat keuntungan besar di selatan. Assad sekarang menguasai hampir seluruh bagian selatan provinsi Idlib setelah menguasai lebih dari 20 desa. Ini adalah bagian dari kampanye selama berminggu-minggu yang didukung oleh kekuatan udara Rusia ke kubu pemberontak terakhir Suriah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: