Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Sukses Pendiri Snapchat, Evan Spiegel Sang Miliarder Termuda dari Kalangan Milenial

Kisah Sukses Pendiri Snapchat, Evan Spiegel Sang Miliarder Termuda dari Kalangan Milenial Kredit Foto: Twitter/the_recent.column
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aplikasi SnapChat merupakan aplikasi berbagi foto dan video sebagai salah satu media sosial yang populer di dunia. Pendirinya adalah Evan Spiegel yang kini menjadi sosok miliarder teknologi.

Evan lahir di Los Angeles, California pada 4 Juni 1990. Terlahir dari keluarga berada, putra tertua dari pasangan pengacara Melissa, lulusan Harvard dan ayahnya John W. Spiegel lulusan Stanford dan lulusan hukum dari Yale. Kehidupan Evan bisa dibilang lebih dari berkecukupan di masa kecilnya.

Baca Juga: Deretan 10 Miliarder Teknologi Termuda, Ada Pendiri Snapchat yang Baru Berusia 29 Tahun

Ketika ia dilahirkan sang ayah sudahlah memiliki karir yang mapan. Ibunya berhenti bekerja dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga.

Semasa kecil, Evan Spiegel mendapatkan masa kanak-kanak yang bahagia. Selalu dipenuhi dengan kekayaan, kekuasaan, liburan, serta uang yang banyak dan mendapatkan tunjangan bulanan yang besar.

Namun, Semua kenyamanan itu sudah berubah drastis ketika April 2007. Kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai. Peceraian nampaknya mengguncang jiwa Evan. Ia harus memilih hidup dengan ayah atau ibunya. Evan pun memilih tinggal bersama ayahnya.

Lulus dari Crossroads, sekolah tinggi swasta di Santa Monica, California. Ia melanjutkan pendidikannya ke Stanford University untuk mengambil gelar Bachelor of Arts and Science di sana.

Di perkuliahan, Evan mendapatkan pekerjaan pertama dari seorang temannya. Tanpa berpikir panjang ia bekerja tanpa bayaran menjadi Marketing Internship di perusahaan Red Bull.

Evan kerap kali bekerja sebagai tenaga magang yang dibayar di beberapa perusahaan seperti perusahaan biomedical, instruktur karir di Cape Town, South Africa, dan Intuit dalam proyek TxtWeb.

Tahun 2012, Evan meninggalkan Standford dan fokus pada Snapchat tepatnya saat dia berusia 23 tahun. Ide Snapchat lahir ketika Evan mengambil mata kuliah desain produk di Stanford. Evan mengajak beberapa temannya Robert Murphy dan Reggie Brows untuk mendirikan dan membesarkan Snapchat.

Awal mula proyek Evan bernama Picaboo. Berselangnya waktu Murphy masuk ke dalam proyek sebagai programmer. Ide ini semula mendapat banyak penolakan.

Meski demikian, kesuksesan Evan Spiegel dalam mendirikan Snapchat berawal dari acara presentasi di kelas. Singkat cerita Evan tetap meluncurkan Snapchat di Juli 2011 dengan nama Picaboo. Evan meluncurkan kembali produk yang sama dengan nama yang berbeda, menjadi Snapchat. 

Snapchat pun mendapatkan dana sebesar USD 485.000 pada saat pendanaan awal dari Lightspeed Ventures. Pada Juni 2013, Snapchat mendapatkan dana USD 60 juta sebagai pembiayaan lanjutan oleh Institutional Venture Partners.

Bulan Juni 2013, Snapchat meluncurkan Snapkidz untuk pengguna di bawah umur 13 tahun. Snapkidz memiliki fitur yang sama dengan snapchat, kecuali user tidak dapat membagikannya.

Kesuksesan Snapchat sempat membuat Evan Spiegel memiliki tantangan dari segi hukum. Ada tuntutan karena kepemilikan, tuntutan gambar yang dicuri, hacking dan mengirimkan gambar-gambar porno.

Meski demikian, berdasarkan data yang dirilis Snapchat pada Mei 2014, pengguna Snapchat telah mengirimkan lebih dari 700 juta foto dan video per hari. Perusahaan pun mendapatkan valuasi sebesar USD 10-20 milliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: