Pandemi virus Corona telah mengubah bagaimana orang bekerja, belajar, memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan berinteraksi. Bisnis mulai dituntut mengembangkan model bisnis yang lebih sustainable di tengah pandemi Covid-19.
Beberapa sektor bisnis mengalami kejatuhan akibat pandemi ini. Berikut deretan 10 bisnis yang merugi selama pandemi Covid-19 berlangsung.
1. Hotel dan Pariwisata
Hotel dan pariwisata tidak dapat dimungkiri menjadi sektor pertama yang merasakan keterpurukan kala Covid-19 menyerang. Sinergi antara hotel dan pariwisata membuat keduanya tidak dapat dipisahkan. Akibatnya keduanya harus menelan kerugian saat salah satunya merugi.
Baca Juga: Gelombang PHK Hantam 50 Ribu Lebih Buruh Jakarta, Yang Tak Terima Gaji Nyaris 300 Ribu
"Dengan pelarangan orang bepergian dan keluar rumah, hospitality dan tourism merupakan sektor yang paling terdampak oleh wabah Covid-19. Okupansi hotel kini sudah mendekati zero dengan pemberlakukan PSBB yang makin ketat. Dalam kondisi amat memprihatinkan tersebut, beberapa hari terakhir hotel-hotel memasuki situasi 'survival mode'," kata Yuswohady, pakar marketing dari Inventure Consulting dalam video conference, Senin (13/4/2020).
2. Penerbangan
Adanya pembatasan wilayah hingga lockdown beberapa negara di dunia, membuat industri penerbangan sangat terpukul. Data dari McKinsey April 2020 menyatakan penurunan nilai pasar di industri commercial aerospace sebesar 46% dan menjadi yang tertinggi di antara industri lain. Mulai dari pembatalan penerbangan hingga proses refund menjadi pukulan krisis keuangan bagi setiap perusahaan penerbangan di dunia.
3. Meeting, Incentives, Conferences, Exhibitions (MICE)
Tiga tahun terakhir adalah era kejayaan leisure economy yang tumbuh begitu cepat. Namun, Covid-19 membuat pertumbuhan tersebut sontak berbalik arah. Industri ini praktis mati suri 'dibunuh' Covid-19. Padahal tahun lalu kita masih menyaksikan konferensi tingkat nasional, regional global masif berlangsung tiap minggu.
"Pameran berbagai industri dari UKM hingga kelas raksasa. Begitu juga beragam bentuk festival, baik lokal, nasional, maupun internasional digelar di mana-mana. Kabupaten Banyuwangi misalnya, tahun lalu menggelar 99 festival dan tahun ini 123. Namun, kini seolah semuanya lenyap diterjang Covid-19," kata Yuswo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: