Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hanafi Rais Mundur, Nasib PAN Belum Tentu Ambyar

Hanafi Rais Mundur, Nasib PAN Belum Tentu Ambyar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah) berfoto bersama dengan Ketua Majelis Kehormatan Amien Rais (kiri), Politisi PAN Hanafi Rais (kedua kiri), Asman Abnur (kanan) dan Mulfachri Harahap (kedua kanan) saat hadir pada acara Rakernas V PAN di Jakarta, Sabtu (7/12/2019). Rakernas V tersebut membahas pelaksanaan Kongres PAN. ANTARA FOTO//wsj. | Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi -

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan terlalu dini menilai Partai Amanat Nasional (PAN) ambyar usai keluarnya putra Amien Rais, Hanafi Rais.

Pasalnya, PAN termasuk partai modern dan bukan partai patronase yang bertumpu pada satu tokoh semata.

"Ambyar atau tidak, belum bisa diukur. Nanti Pemilu 2024 baru bisa diukur, apakah pengaruh Amien dan mundurnya Hanafi berpengaruh terhadap suara PAN," ujar Adi.

Menurut Adi, PAN berhasil menjadi partai modern. Buktinya, PAN tidak hanya memiliki satu matahari saja. Selain Amien Rais, ada juga politisi gaek seperti Hatta Rajasa dan Soetrisno Bachir. Keduanya adalah mantan Ketum PAN.

Kendati begitu, PAN tentu merasa kehilangan ditinggal oleh Hanafi. Namun, ini tak akan berpengaruh besar. 

"Ketum Zulkifli Hasan (Zulhas) tidak perlu khawatir. Hilang satu matahari, masih ada dua matahari (Hatta Rajasa dan Soetrisno Bachir)," kelakarnya.

Adi justru berpendapat PAN akan melejit sepeninggalan Hanafi Rais. Pasalnya, kepengurusan yang baru ini merasa tercambuk dan akan berupaya membuktikan PAN tetap eksis. Ibarat tim sepak bola, PAN akan mencari pengganti Hanafi dan berupaya bangkit kembali.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini mengatakan, hal serupa pernah terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ditinggalkan tokoh kunci seperti Fahri Hamzah dan Anis Matta. Tetapi, perginya Fahri dan Anis membentuk Partai Gelora justru membuat PKS semakin solid.

"Partai sekarang mulai sadar. Kalau kekuatan figur itu bukan faktor utama. Kehilangan tokoh itu bukanlah segalanya," sebutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: