Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyawa Jurnalis Ini Hampir Melayang Usai Ngeledek Putin, Seberapa Parah Sih?

Nyawa Jurnalis Ini Hampir Melayang Usai Ngeledek Putin, Seberapa Parah Sih? Kredit Foto: AFP/Sputnik/Alexey Druzhinin

Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov, menyebut tuduhan rencana pembunuhan itu tidak masuk akal. Sedangkan Kadyrov membantah klaim bahwa dirinya yang memerintahkan pembunuhan tersebut.

"Percayalah, jika seseorang bertindak atas perintah saya, dia akan menyelesaikannya, dan jika sebuah misi harus diselesaikan dengan tenang, tidak ada yang tidak akan mempelajarinya," katanya dalam sebuah posting di saluran Telegram.

Dia mengatakan bahwa jurnalis itu harus berlutut dan meminta maaf."Atau, saya ulangi bahwa dia akan tetap menjadi musuh saya," ujarnya.

Rusia dan Georgia telah lama berselisih tentang upaya Tbilisi untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Uni Eropa dan NATO. NATO pernah melancarkan perang singkat namun berdarah pada Agustus 2008 di wilayah separatis Georgia pro-Moskow di Ossetia Selatan dan Abkhazia.

Di dua wilayah itulah pasukan Rusia dituduh menduduki petak-petak wilayah Georgia dan membom sasaran militer dan sipil. Rusia menarik diri dari Georgia setelah gencatan senjata yang dimediasi Uni Eropa.

Setelah perang, Moskow mengakui kedua wilayah separatis sebagai negara merdeka dan menempatkan pangkalan militer permanen di sana. Sedangkan Georgia bereaksi dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: