Horor, Bentrok Maut sama India, China Pakai Batang Besi Penuh Paku!
Apa yang terjadi?
Media melaporkan bentrokan yang terjadi Senin (15/6) kemarin di atas gunung dengan ketinggian lebih dari 4.200 meter, di mana suhu udara mencapai di bawah nol derajat celsius.
Sejumlah tentara yang bertarung diduga telah jatuh ke sungai yang mengalir deras di bawahnya.
Namun, belum jelas berapa banyak tentara yang terlibat dalam pertarungan di atas gunung itu. Seorang pejabat senior militer India mengatakan kepada BBC, saat itu terdapat 55 tentara India melawan 300 tentara China, tapi jumlahnya masih belum bisa diverifikasi.
"Mereka menghantam prajurit kami di bagian kepala dengan pentungan besi yang dilibat kawat berduri. Tentara kami bertarung dengan tangan kosong," kata pejabat yang enggan disebutkan namanya, dan menggambarkan tentara China seperti 'Pasukan Kematian'.
Pada Selasa malam, pihak India mengonfirmasi bahwa 17 orang yang tewas "mengalami luka serius di lokasi yang sulit dijangkau, dan diperparah dengan suhu dingin di daratan tinggi."
Mereka diduga meninggal karena luka, dan tak mampu bertahan dengan suhui dingin.
Laporan awal mengatakan bahwa tentara India telah hilang, tapi para pejabat mengatakan semua yang terlibat dalam bentrokan telah dipertanggungjawabkan.
Siapa yang memulai?
Masing-masing pihak saling menyalahkan.
Juru bicara menteri luar negeri China, Zhao Lijian mengatakan Inda telah memasuki perbatasan dua kali, "memprovokasi dan menyerang anggota tentara China, mengakibatkan bentrok yang lebih serius antara pasukan penjaga perbatasan dari kedua belah pihak," kantor berita AFP melaporkan.
Namun, India mengatakan tentara China mencoba untuk mendirikan sebuah bangunan di wilayah perbatasan India yang diakui secara de facto oleh Garis Kendali Aktual (LAC).
Dalam sebuah pernyataan melalui perbincangan telepon, antara menteri luar negeri masing-masing negara, India menuduh tentara China melakukan "tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya dan secara langsung bertanggung jawab atas bentrokan dan jatuhnya korban" serta mendesak China untuk "mengambil langkah perbaikan."
Sementara itu, Menlu China, Wang Yi, mengatakan, "China kembali mengajukan protes keras kepada India dan meminta India melakukan investigasi secara menyeluruh... dan menghentikan segala tindakan provokasi untuk memastikan kejadian ini tidak terulang lagi."
China pada Rabu (17/6) kemarin mengklaim "kedaulatan atas wilayah Lembah Galwan"--sebuah klaim yang dibantah pihak India sebagai "berlebihan dan tak dapat dipertahankan."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: