Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dihadapkan Covid-19, Ini Kata Pengacara Senior

Dihadapkan Covid-19, Ini Kata Pengacara Senior Kredit Foto: Hartono & Rekan

“Tidak semua klien yang datang itu baik. Kenapa? Karena beberapa klien tidak menceritakan kasusnya secara benar dan utuh sehingga terkadang sebagai pengacara, kita bisa terjebak dengan kejadian yang direkayasa oleh klien bahkan ada beberapa klien yang sudah saya bantu untuk menangani kasusnya namun setelah kasusnya berhasil dia tidak melaksanakan kewajibannya sebagai klien. Oleh karena itu saya ingin memberikan pesan kepada calon pengacara dan atau kepada sesama pengacara untuk berhati-hati dalam memilih klien karena terkadang musuh terbesar itu adalah klien kita sendiri. Kita bisa digugat, direkayasa, dirugikan, disangkakan bahkan merekayasa keadaan hanya untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Karena pada dasarnya manusia punya sifat jahat kepada sesama manusia sebagaimana filosofi hukum yang terkenal Thomas Hobbes yang menyatakan Homo Homini Lupus yang artinya Manusia merupakan serigala bagi manusia lain,” katanya. 

Lanjutnya, Ia pun berkisah pengalamannya berprofesi sebagai pengacara di tengah pandemi Covid - 19. “Dengan situasi pandemi Covid - 19, kita tidak tahu kapan ini akan usai. Namun, saya jadikan momen ini mengubah dengan menyesuaikan dengan hal baru misalnya aktivitas belajar dan mengajar menjadi online, tidak menyerah dengan keadaan dengan mencari media apa yang bisa membangkitkan kita beraktivitas kembali. Bahkan saya saat ini bisa berkomunikasi dan bertemu dengan orang-orang di seluruh dunia. Pendapat saya didengar oleh banyak orang di belahan dunia pada waktu yang sama. Jadi saya sebagai pengacara harus optimis,” jawabnya.

Pertanyaannya apakah setiap pengacara tak ada masalah? Ada jawabannya, namun harus dihadapi dengan ketegaran.

“Kita cari langkah-langkah terbaik agar kita tetap berkembang, hal-hal apa yang dapat kita pelajari untuk meningkatkan keahlian. Di pengadilan saat ini menggunakan e-code dan ini mengurangi antrian sidang yang menunggu jadwal pengadilan berjam-jam. Hal biasa kita menghadapi masalah, istilah kata jika kita ingin jadi ‘Pelaut Ulung jangan selalu berada di sungai’. Menurut saya dengan adanya hambatan dan masalah, kita menjadi berpikir akan solusinya, dan melakukan solusinya hingga kita tertempa menjadi orang yang hebat,” jawabnya.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa menjadi pengacara harus siap menerima tantangan,  “Menjadi seorang pengacara juga harus terus belajar untuk bisa bertahan dan menjawab tantangan di saat ini. Saya pun senantiasa mau belajar dengan siapapun baik dari angkatan muda hingga para ahli hukum yang memiliki ilmu lebih dari saya. Kita belajar dari tekstual dan dari pengalaman hidup. Kalau kita belajar dari sumber keduanya maka kita mampu bertahan dalam perubahan saat ini,” ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: