Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krisis-krisis Keuangan Paling Menghancurkan Dunia

Krisis-krisis Keuangan Paling Menghancurkan Dunia Fenomena Great Depression 1929-1939. | Kredit Foto: History

3. Guncangan Harga Minyak OPEC 1973

Krisis ini dimulai ketika negara-negara anggota OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) --terutama terdiri dari negara-negara Arab-- memutuskan untuk membalas terhadap Amerika Serikat sebagai tanggapan atas pengiriman pasokan senjata ke Israel selama Perang Arab-Israel Keempat.

Negara-negara OPEC menyatakan embargo minyak, dengan tiba-tiba menghentikan ekspor minyak ke AS dan sekutunya. Hal ini menyebabkan kekurangan minyak besar dan lonjakan harga minyak yang parah dan menyebabkan krisis ekonomi di AS dan banyak negara maju lainnya.

Apa yang unik tentang krisis berikutnya adalah terjadinya simultan dari inflasi yang sangat tinggi (dipicu oleh lonjakan harga energi) dan stagnasi ekonomi (akibat krisis ekonomi).

Akibatnya, para ekonom menyebut era itu sebagai periode "stagflasi" (stagnasi plus inflasi), dan butuh beberapa tahun agar output pulih dan inflasi turun ke tingkat sebelum krisis.

4. Krisis Asia 1997

Krisis ini berasal dari Thailand pada tahun 1997 dan dengan cepat menyebar ke seluruh Asia Timur dan mitra dagangnya.

Aliran modal spekulatif dari negara-negara maju ke ekonomi Asia Timur seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan (yang kemudian dikenal sebagai "macan Asia") telah memicu era optimisme yang menghasilkan kredit yang berlebihan dan akumulasi utang terlalu banyak di negara-negara tersebut.

Pada Juli 1997 pemerintah Thailand harus meninggalkan nilai tukar tetapnya terhadap dolar AS yang telah dipertahankannya begitu lama, dengan alasan kurangnya sumber daya mata uang asing. Hal itu memicu gelombang kepanikan di pasar keuangan Asia dan dengan cepat menyebabkan pembalikan investasi asing miliaran dolar.

Ketika kepanikan merebak di pasar dan para investor semakin waspada terhadap kemungkinan kebangkrutan pemerintah-pemerintah Asia Timur, kekhawatiran akan kehancuran keuangan di seluruh dunia mulai menyebar.

Butuh bertahun-tahun untuk semuanya kembali normal. Dana Moneter Internasional harus turun tangan untuk membuat paket bailout untuk ekonomi yang paling terkena dampak untuk membantu negara-negara tersebut menghindari default.

5. Krisis Keuangan 2007

Ini memicu Resesi Hebat, krisis keuangan paling parah sejak Depresi Hebat, dan itu mendatangkan malapetaka di pasar keuangan di seluruh dunia.

Dipicu oleh runtuhnya gelembung perumahan di AS, krisis mengakibatkan runtuhnya Lehman Brothers (salah satu bank investasi terbesar di dunia), membawa banyak lembaga keuangan dan bisnis utama ke jurang kehancuran, dan membutuhkan dana talangan pemerintah proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Butuh hampir satu dekade untuk kembali normal, menghapus jutaan pekerjaan dan miliaran dolar sepanjang jalan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: