Seperti diketahui, pada PPDB lalu, total siswa yang mendaftar sebanyak 358.664. Yang sudah diterima di negeri 232.653. Sementara yang tidak diterima sebanyak 126.011. Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) DKI Jakarta, Catur Laswanto menyebutkan, bantuan uang pangkal untuk sekolah swasta akan menggunakan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) atau dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2020.
"Kenapa bisa melalui APBD Perubahan? Karena sekolah-sekolah swasta memberikan kesempatan perpanjangan pembayaran. Angka 85.508 adalah penerima bansos. Ini belum termasuk mereka yang langsung daftar ke sekolah swasta," jelas Catur.
Gabungkan PPDB Negeri dan Swasta
Kembali ke Anies Baswedan, bekas Mendikbud ini berencana menggabungkan pelaksanaan PPDB negeri dan swasta. Dia berharap, kisruh PPDB Jakarta 2020 jadi momentum merombak pendidikan di sekolah swasta.
"Tahun ini kalau bisa adalah tahun reform total untuk pendidikan swasta. Tahun ajaran depan kita sudah bisa mengatur perpindahan antar jejang sebagai satu kesatuan. Kita bayangkan PPDB negeri dan swasta jadi satu kesatuan, policy-nya pun terintegrasi, sehingga warga Jakarta punya opsi semuanya. Tentu ini tidak akan sederhana," terang Anies.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta dimintanya mengayomi sekolah swasta di Ibu Kota. Selama ini terjadi ketimpangan antara sekolah swasta dan negeri. Buktinya, minat peserta didik belajar di sekolah negeri tinggi. Berbanding terbalik dengan minat belajar di sekolah swasta. Karena persoalan biaya dan mutu pendidikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: