Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resesi Tinggal Tunggu Waktu, Rupiah Bukan Lagi yang Nomor Satu!

Resesi Tinggal Tunggu Waktu, Rupiah Bukan Lagi yang Nomor Satu! Seorang teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 di Plasa Mandiri, Jakarta, Senin (8/7/2019). Rupiah pada Senin (8/7/2019) pagi bergerak melemah 66 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.149 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.083 per dolar AS, seiring kemungkinan tidak diturunkannya suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi atau minus 5,32% pada kuartal II 2020. Direktur Riset CORE (Center of Reform on Economics), Piter Abdullah, menilai bahwa dengan pertumbuhan yang minus itu, resesi menjadi sebuah kenormalan baru.

Baca Juga: Apa Itu Resesi? Bisa-Bisanya Rupiah Masih di Atas Angin!

Baca Juga: Gak Ada Matinya! Cek Harga Emas Per Hari Ini, Rabu 5 Agustus 2020

"Pertumbuhan ekonomi dipastikan negatif. Resesi kemudian menjadi sebuah kenormalan baru. Semua negara diyakini tinggal menunggu waktunya saja untuk menyatakan secara resmi sudah mengalami resesi," ujar Piter dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Tak berapa lama setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah sempat anjlok ke level terbawah. Namun, rupiah akhirnya kembali bangkit menjadi mata uang terbaik ketiga di Asia.

Baca Juga: Erick Bawa Kabar Baik: Kimia Farma sampai Indofarma Panen Berkah!

Sampai dengan pukul 14.17 WIB, rupiah menguat 0,55% ke level Rp14.560 per dolar AS. Rupiah juga mempertahankan keunggulan terhadap dolar Australia (0,22%), euro (0,39%), dan poundsterling (0,34%). 

Di tingkat regional, rupiah menempati posisi ketiga teratas setelah ringgit (-0,81%) dan dolar Taiwan (-0,02%). Beruntungnya, rupiah masih tampil lebih baik daripada dolar Hong Kong (0,53%), yen (0,44%), dolar Singapura (0,27%), baht (0,19%), yuan (0,14%), dan won (0,08%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: