Selain itu, kegagalan paradigma pembangunan (sistem kehidupan) kapitalisme dan sekulerisme yang menjadi landasan pembangunan bangsa Indonesia. "Faktor lainnya adalah pemimpin bangsa terpilih belum memiliki kapabilitas IPTEKS (duniawi) dan IMTAQ yang kokoh," ujarnya.
Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020–2024 it lalu memaparkan peta jalan menuju Indonesia yang maju, adil-makmur, berdaulat dan diridai Allah SWT. Pertama, sekarang juga susun Road Map dan Blueprint Pembangunan Bangsa secara komprehensif, tepat, dan benar, lalu dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kedua, secara simultan benahi semua persyaratan kemajuan dan kesejahteraan bangsa, yang hingga kini belum terpenuhi.
Ketiga, ganti paradigma pembangunan bangsa (Kapitalisme dan Sekulerisme) dengan Paradigma Pembangunan Yang Berasal dari Tuhan YME, yang menciptakan manusia dan alam semesta, dalam format Pancasila.
"Keempat, ganti sistem dan mekanisme Pileg, Pilkada, dan Pilpres agar mendapatkan Presiden, Menteri, anggota DPR, Gubernur, Bupati, Walikota, dan anggota DPRD dengan kapabilitas duniawi mumpuni dan IMTAQ yang kokoh," papar Prof Rokhmin Dahuri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: