Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BUMN Gandeng Perusahaan Asing Buat Lawan Covid-19, Siapa Saja Ya?

BUMN Gandeng Perusahaan Asing Buat Lawan Covid-19, Siapa Saja Ya? Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul

2. G42 Healthcare Holdings (UEA)

Enggan hanya berpangku tangan kepada vaksin buatan China, pemerintah Indonesia akhirnya menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi asal Uni Emirat Arab (UEA), yakni G42 Healthcare Holdings. Tak jauh beda dengan Sinovac, kerja sama antara RI dan G42 Healthcare Holdings juga berkaitan dengan pengembangan produk vaksin Covid-19.

Erick Thohir dan Retno Marsudi mengaku bahwa penandatanganan kerja sama dengan G42 Healthcare Holdings dilakukan bersamaan dengan kunjungan keduanya ke Abu Dhabi beberapa waktu lalu. Secara lebih rinci, Retno menyebut ruang lingkup kerja sama yang disepakati mulai dari riset & pengembangan, uji klinis, produksi, pemasaran, hingga distribusi vaksin corona. 

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) ditunjuk menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam kolaborasi bersama G42 Healthcare Holdings. Kedua perusahaan farmasi tersebut mempunyai peran berbeda dalam pelaksanaan kerja sama. 

Baca Juga: 10 Juta Dosis Vaksin Disediakan UEA Tahun Ini untuk Indonesia

Retno menjelaskan, MoU G42 Healthcare Holdings dan Kimia Farma akan berfokus pada pengembangan produk vaksin yang meliputi riset, uji klinis, dan layanan kesehatan. Sementara itu, MoU antara G42 Healthcare Holdings dan Indofarma akan berfokus pada pengadaan tes kit intelligence dengan tekonologi laser untuk membantu pelacakan penyebaran Covid-19. 

"Hasil lain yang kita peroleh dari pertemuan kita dengan G42 adalah komitmen untuk penyediaan awal vaksin sebesar 10 juta dosis untuk tahun 2020," tegas Retno.

3. Sinopharm dan CanSino Biologics (China)

Upaya mencari vaksin terbaik untuk melawan Covid-19 belum berhenti sampai di sana. Bersama Retno, Menteri Erick Thohir bahkan membidik dua perusahaan farmasi asal China lainnya untuk diajak kerja sama, yaitu Sinopharm dan CanSino Biologics. Tentu saja, kerja sama tersebut akan berfokus pada pengembangan vaksin Covid-19. 

Erick mengakui, ia telah menggelar pertemuan dengan kedua perusahaan tersebut pada Kamis, 20 Agustus 2020 lalu. Pembicaraan dan negosiasi antarpihak pun diklaim berjalan dengan positif. Karena terbilang penjajakan ini masih baru, belum ada penjelasan lebih detail mengenai bentuk kerja sama antara Indonesia dengan Sinopharm dan CanSino Biologics. 

"Hari ini kami mengadakan pertemuan dan negosiasi. Pembicaraan berlangsung sangat positif," singkat Erick dalam sambungan virtual beberapa waktu lalu.

Berkenaan dengan banyaknya kerja sama yang dijalin dengan perusahaan asing, Erick menegaskan bahwa ini hanya salah satu upaya pemerintah untuk memerangi Covid-19. Tentu saja, jelas Erick, ini dilakukan selagi menunggu ditemukannya vaksin mandiri dari Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih. 

"Sambil nunggu vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain masih dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia," ungkapnya lagi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: