Satu-satunya kematian di Gaza adalah seorang wanita yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
4 orang yang dinyatakan positif Covid-19 berada diluar karantina dan bermukim di tempat pengungsian.
Jika melihat masalah keamanan, baik Mesir maupun Israel telah mempertahankan pembatasan ketat di perbatasan Gaza.
Mereka meninggalkan penduduk Gaza dengan sedikit akses ke dunia luar selama bertahun-tahun. Krisis kesehatan terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan Israel-Gaza.
Hal tersebut diakui sebagai sebuah tantangan besar bagi sistem kesehatan yang ada bagi tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disana.
"Membuat ini terjadi di atas tantangan sistem kesehatan yang ada adalah masalah yang menjadi perhatian kami," kata Dr Ayadil Saparbekov, kepala tim darurat kesehatan lokal Organisasi Kesehatan Dunia.
"Kami telah memperkuat dukungan kami sebelum acara ini dengan menyediakan alat kesehatan dan alat pelindung diri serta alat uji laboratorium," katanya.
Bulan lalu, direktur Gaza dari Organisasi Kesehatan Dunia, Abdelnaser Soboh, mengatakan sistem kesehatan di wilayah itu hanya dapat menangani 500 kasus positif pada satu waktu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: