Meski demikian, menurut Mahfud, jangan terlalu paranoid dengan resesi. Resesi, kata dia, tak sama dengan krisis. Melainkan suatu keadaan di mana suatu negara secara berturut-turut dalam dua kuartal, pertumbuhan ekonominya minus atau di bawah satu atau juga di bawah nol.
"Itu resesi. Nah, kita yang kemarin sudah minus 5,32 (persen) yang kuartal kemarin. Kuartal berikutnya ini menurut perhitungan logis secara metodologis juga perhitungan lembaga-lembaga dunia dan lembaga kita sendiri, ilmuwan atau ahli ekonomi kita sendiri," tuturnya.
"Indonesia mengatakan pada kuartal depan akan minus antara minus setengah sampai satu setengah. Artinya pertumbuhannya itu mungkin tidak lebih dari nol, misalnya tidak sampai 0,1 misalnya, itu perhitungan logisnya," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti