Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekjen PDIP Hasto Tak Rela Surabaya Dikuasai Pengusaha Hitam

Sekjen PDIP Hasto Tak Rela Surabaya Dikuasai Pengusaha Hitam Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menyampaikan keterangan pers di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (15/1/2020). DPP PDIP membentuk tim hukum untuk merespons kasus dugaan suap yang menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan politikus PDIP Harun Masiku. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi -

Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristyanto mengatakan Kota Surabaya berhasil menjadi kota yang maju, cantik, dan ramah lingkungan selama dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma.

Oleh karena itu, PDIP ingin mempertahankan hal itu karena tak mau ke depan Kota Pahlawan dikuasai oleh "pengusaha hitam" yang hanya memiliki kepentingan bisnis semata.

"Di bawah kepemimpinan, sebelumnya Mas Bambang DH, kemudian Ibu Risma bersama Mas Whisnu, kita melihat Kota Surabaya begitu indah, begitu asri, begitu banyak ikon kota. Begitu banyak menerima penghargaan termasuk smart city," kata Hasto di Surabaya, beberapa waktu lalu.

PDIP, kata dia, ingin mempertahankan keberhasilan itu. "Karena itu, ketika Ibu Ketua Umum (Megawati) mempertimbangkan (calon) sebaik-baiknya, itu murni tanggung jawab partai agar tidak ada nanti pengusaha-pengusaha hitam yang karena pilkada ini nanti menggunakan kekuatan-kekuatan kemudian ingin mengubah Surabaya yang sudah bagus," ujar Hasto.

Baca Juga: PDIP dan PKS Ternyata Bisa Bersatu

"Tiba-tiba membangun jalan tol dan taman kota digusur. Tiba-tiba sungai-sungai yang sudah bersih yang menjadi bagian dari ekosistem kehidupan kemudian berubah menjadi limbah-limbah industri karena pengelolaan tata kota yang sembarangan. Kemudian muncul lobi-lobi politik pengusaha-pengusaha hitam dan sponsor-sponsor di dalam kontestasi politik. Kami tidak ingin begitu," lanjut dia.

Menurutnya, atas alasan itulah PDIP berhati-hati dalam menentukan pasangan calon untuk Pilkada Surabaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: