"[penghargaan kepada] penyair-penyair itu juga bisa. Mereka didorong untuk bikin puisi-puisi. Dibayar oleh negara. Nilainya sama dengan bantuan sosial yang akan Anda berikan. Itu bagi seniman lebih punya makna daripada Anda membagi-bagi seakan-akan ini para penganggur yang perlu ditolong," tambahnya.
Baca Juga: Mahfud MD Bocorkan Penyamaran Paku Alam IX, Balasan Netizen Pedas
Kakak mendiang musisi Djaduk Ferianto itu mengaku masih kecewa ketika si menteri merespons usulannya dengan jawaban standar dan beralasan terkendala birokrasi dan semacamnya.
"Ya, terserah. Aku bilang gitu. Yang penting, saya sudah menyatakan. Saya memberi masukan kepada Anda yang mumpung punya jabatan, punya kekuasaan. Berpikirlah yang agak kreatif," ujarnya.
"Saya agak marah waktu itu habis dari Istana itu. Makanya saya mengadu ke Pak Mahfud. Kan beliaunya ini Menko. Luwih dhuwur derajat e (lebih tinggi derajatnya daripada menteri)," kata Butet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: