Kisah Perusahaan Raksasa: Agricultural Bank of China, Si Empat Besar Penguasa Tiongkok
Selanjutnya, gejolak sekaligus perubahan banyak terjadi di sekitar tahun 2000-an. Yang paling terkenal AgBank menjadi korban penggelapan uang yang terbesardalam sejarah China. Dua manajer brankas AgBank cabang Handan, Hebei, pada April 2007 menggelapkan hampir 51 juta yuan atau setara 7,5 juta dolar AS.
Namun hal baik juga menghampiri bank tersebut. Bank empat besar di China itu kembali direstrukturisasi menjadi perseroan terbatas saham gabungan pada Januari 2009.
Lantas pada Juli 2010, AgBank secara resmi terdaftar di Bursa Efek Shanghai dan Bursa Efek Hong Kong. Itu sekaligus menandai selesainya transformasi besar menjadi bank umum pemegang saham publik.
Saham A dan saham H dari AgBank masing-masing tercatat di kedua pasar saham tersebut. Setiap saham ditetapkan dengan nilai 2,7 yuan dan 3,3 yuan per saham. Harga saham H ditetapkan antara 2,88 dolar HK dan 3,48 dolar HK per saham. Harga saham final peluncuran initial public offering (IPO) tersebut dikeluarkan pada 7 Juli 2010.
Setelah selesai pada Agustus 2010, IPO AgBank menjadi penawaran terbesar di dunia melampaui Industrial and Commercial Bank of China pada 2006 sebesar 21,9 miliar dolar AS. Rekor ini baru bisa dipecahkan lagi oleh perusahaan China lain, Alibaba, pada 2014.
AgBank mengumpulkan 22,1 miliar dolar AS dalam IPO di Hong Kong dan Shanghai pada Agustus 2010. Itu terjadi setelah CICC, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley memimpin penawaran Hong Kong, dengan JPMorgan, Macquarie, Deutsche Bank dan unit sekuritas AgBank sendiri juga terlibat.
CICC, Citic Securities, Galaxy dan Guotai Junan Securities menangani porsi Shanghai. AgBank menjual sekitar 40 persen dari penawaran Shanghai kepada 27 investor strategis termasuk China Life Insurance dan China State Construction. Sebelas investor dipilih untuk penawaran saham Hong Kong, termasuk Otoritas Investasi Qatar dan Otoritas Investasi Kuwait, dengan nilai gabungan 5,45 miliar dolar AS.
Selepas menjadi perusahaan publik, AgBank mulai melakukan berbagai langkah baru. Pada 2012, perusahaan memulai proyek untuk memindahkan datanya ke Sistem Perbankan Avaloq. Lalu selama krisis Korea 2013, AgBank menghentikan bisnis dengan Bank Korea Utara yang dituduh oleh Amerika Serikat mendanai program rudal dan nuklir Pyongyang.
Sejak 2014, AgBank masuk dalam daftar Global Systemically Important Banks. Ini adalah sistem pelacakan bank-bank besar dan terpenting dalam keuangan suatu negara, serta pengaruhnya di pasar keuangan global.
Pada akhir 2015, AgBank memiliki total aset sebesar 17,79 juta yuan. Sementara keseluruhan pinjaman dan uang muka kepada nasabah sebesar 8,90 juta yuan. Simpanan perusahaan sendiri ada di angka 13,53 juta yuan. Untuk rasio kecukupan modal kini mencapai 13,40 persen. Laba bersih yang berhasil dicatat pada 2015 adalah sebesar 180,77 juta yuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: