Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Kroger, Si Superstore Racikan Tangan Dingin Seorang Imigran

Kisah Perusahaan Raksasa: Kroger, Si Superstore Racikan Tangan Dingin Seorang Imigran Kredit Foto: Reuters/Lisa Baertlein
Warta Ekonomi, Jakarta -

The Kroger Company adalah salah satu pengecer bahan makanan terkemuka di Amerika Serikat (AS). Perusahaan saat ini telah mengoperasikan lebih dari 1.300 supermarket di 24 negara bagian di seluruh negeri. 

Kroger memiliki dan mengoperasikan lebih dari 1.050 ritel dengan namanya sendiri. Sisanya, toko-toko beroperasi dengan nama seperti Dillon Stores, King Soopers, dan Fry's melalui anak perusahaan, Dillon Companies, Inc.  

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: China Railway Engineering, Konglomerat Kereta Api Papan Atas China

kroger2.jpg

Kroger telah tampil secara konsisten di tengah persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan ritel lain, seperti Walmart dan Amazon. Walmart jelas sudah memiliki pangsa pasar besar dalam penjualan bahan makanan di AS, sedangkan Amazon terlihat tengah membuat terobosan yang meningkat pada segmen ini. 

Performa stabil Kroger tercatat dalam kinerja keuangan yang bisa dilihat pada dua tahun ke belakang. Perusahaan raksasa ini membukukan revenue total sebesar 121,16 miliar dolar AS, turun 1,2 persen dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, Kroger mampu mencatatkan kenaikan fantastis 63 persen pada laba bersihnya di tahun 2019 ini. Torehan ini menempatkannya di peringkat 47 dalam Global 500 milik Fortune. 

Sementara itu pada 2020, Kroger terpeleset dan turun empat peringkat ke posisi 51. Kenaikan pendapatan yang hanya sebesar 0,9 persen tidak mampu mengangkat posisinya lebih baik, dan justru membawanya merosot ke bawah. Selaras dengan itu, penurunan laba sebesar 46 persen makin memperburuk kondisnya. 

Setelah awal yang lambat dalam upaya penjualan daring, perusahaan yang bermarkas di Cincinnati ini mengambil langkah serius. Demi meningkatkan operasi daringnya, perusahaan berinvestasi dengan perusahaan ritel Inggris, Ocado. 

Di pengujung pekan ini, Jumat (16/10/2020), Warta Ekonomi bakal membahas perusahaan raksasa Kroger dan perjalanan panjangnya. Untuk itu, kami akan sajikan artikel tersebut menjadi tulisan sebagai berikut.

Seorang pria bernama Bernard Henry Kroger menjadi tokoh kunci dalam perjalanan perusahaan kali ini. Jejak perusahaannya bisa ditelusuri kembali ke tahun 1883 ketika Kroger memulai Great Western Tea Company. Kroger meninggalkan sekolah untuk pergi bekerja pada usia 13 tahun, ketika ayahnya kehilangan toko kelontong keluarga dalam kepanikan tahun 1873. 

11-25-2009%203%3B36%3B54%20PM.JPG

Sejak remaja, Kroger sudah bekerja keras. Di umurnya yang ke-16, ia menjual kopi dan teh dari pintu ke pintu. Pada usia 20 tahun, ia mengelola toko bahan makanan Cincinnati. Dan di usianya menginjak 24, ia lantas menjadi pemilik tunggal dari Great Western Tea Company. 

Pembelian cerdas Kroger selama kepanikan tahun 1893 menaikkan jumlah tokonya menjadi 17 unit. Dan, pada 1902, dengan 40 toko dan pabrik di Cincinnati, Kroger mendirikan dan mengubah nama perusahaan menjadi The Kroger Grocery and Baking Company.

Sejarawan perusahaan Kroger menggolongkan B.H. Kroger sebagai orang gila yang fanatik menekankan pada kualitas dan layanan tokonya. Kata-kata kotor disebut sebagai bahasa keduanya. Ia sering menasehati para manajernya untuk menurunkan harga sejauh yang dibisa.

Bagian dari kesuksesan Kroger berasal dari penghapusan pembatas antara toko dan pembeli. Pada 1901, Kroger menjadi yang pertama memanggang rotinya sendiri untuk toko-tokonya. Tiga tahun kemudian, Kroger membeli Nagel Meat Markets and Packing House, sehingga dirinya yang jadi pertama memasukan daging ke dalam toko grosir.

Semua inovasi penting tersebut tidaklah mudah. Pada saat itu, banyak tukang daging membawa pulang potongan sampel yang telah ditimbang. Selain itu, Ketika Kroger memasang mesin kasir untuk bagian daging, semuanya bangkrut. Ketika Kroger menyewa kasir wanita, para penjagal kerap melecehkan para wanita, sehingga para kasir pun meninggalkan toko dalam hitungan hari. Yang lain adalah ketika pemuda dipekerjakan sebagai ganti kasir-kasir wanita, para tukang daging mengancam mereka dengan kekerasan fisik.

early+kroger+pleasantfamilyshopping.jpg

Kroger Grocery and Baking Company segera mulai berkembang di luar Cincinnati. Pada 1920, perusahaan memiliki toko di Hamilton, Dayton, dan Columbus, Ohio. Pada 1912, Kroger melakukan ekspansi jarak jauh pertamanya, membeli 25 toko di St. Louis, Missouri. Kroger juga membeli armada truk untuk memindahkan perusahaan ke Detroit, Indianapolis, Indiana, Springfield, dan Toledo, Ohio. 

Ketika AS memasuki Perang Dunia I pada 1917, B.H. Kroger bertugas di dewan makanan perang nasional presiden dan di dewan makanan gubernur Ohio. Setelah perang, The Kroger Grocery and Baking Company terus berkembang, mengikuti preferensi Kroger untuk membeli ritel yang lebih kecil dan tidak stabil secara finansial di daerah yang berdekatan dengan wilayah Kroger yang sudah mapan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: