Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Dasar-Dasar Teknik SEO

Mengenal Dasar-Dasar Teknik SEO Kredit Foto: Unsplash/Carlos Muza

Breadcrumps

Breadcrumb adalah sebuah jalur teks kecil yang biasanya terletak di bagian atas halaman situs yang menunjukkan lokasi pengguna di situs. Anda dapat menemukan breadcrumps di situs web yang memiliki banyak konten yang diatur secara hierarkis atau tersusun. Sederhananya, breadcrumps adalah link teks yang disusun secara horizontal dan dipisahkan oleh simbol "lebih besar dari" (>); sebuah simbol yang menunjukkan tingkat halaman itu relatif terhadap link halaman yang berada di sampingnya.

Akan tetapi, mengapa bantuan navigasi ini disebut sebagai breadcrumbs? Ini berkaitan dengan dongeng Hansel dan Gretel yang sedang pergi ke hutan, Hansel menjatuhkan potongan roti ke tanah sehingga mereka bisa menemukan jalan pulang jika tersesat. Breadcrumbs ini akhirnya menjadi model yang kita lihat di situs web hari ini.

Baca Juga: 5 Tools Terbaik untuk Digital Marketing

Gunakan navigasi breadcrumps untuk situs web besar yang memiliki halaman tersusun secara hierarki. Contoh terbaiknya adalah situs web e-commerce yang terdapat berbagai macam produk yang dikelompokkan ke dalam beberapa kategori.

Anda tidak boleh menggunakan breadcrumps untuk situs web kecil yang tidak memiliki hierarki atau pengelompokan secara tersusun. Cara yang bagus untuk menentukan apakah situs web akan mendapat manfaat dari navigasi breadcrumps adalah dengan membuat sitemap atau diagram yang mewakili arsitektur navigasi situs web, kemudian menganalisis apakah breadcrumps akan meningkatkan kemampuan pengguna untuk menavigasi di antara banyak kategori.

Canonical URL

Penggunaan SEO penting untuk setiap situs web dan toko online. Canonical URL memainkan peran penting dalam memastikan bahwa situs web Anda tidak diberikan penalti oleh mesin pencarian serta menunjukkan bahwa Anda menggunakan SEO dengan baik. Hal ini memastikan bahwa mesin telusur tidak akan bingung ketika URL yang berbeda mengarah ke konten atau halaman web yang sama, serta dapat membantu menginformasikan URL mana yang memiliki konten yang identik atau sangat mirip.

Canonical URL adalah solusi teknis untuk mencegah duplikat konten. Jika Anda memiliki postingan atau produk yang dilampirkan ke dua kategori dan berada di dua URL, seperti:

https://situsAnda.com/black-shoes/black-and-red-shoes/

https://situsAnda.com/red-shoes/black-and-red-shoes/

Jika URL ini menjual produk yang sama, memilih salah satu sebagai Canonical URL dapat memberi tahu Google dan mesin telusur lainnya mana yang akan akan ditampilkan dalam hasil penelusuran.

Canonical URL juga memungkinkan Anda untuk mengarahkan mesin pencari ke versi asli artikel. Misalnya, Anda telah menulis postingan untuk pihak lain yang dipublikasikan di situs mereka. Jika Anda juga ingin mempostingnya di situs Anda, Anda dapat menyetujui untuk mempostingnya dengan kanonis ke versi aslinya.

Multilingual Website

Pernahkah Anda menganalisis metrik pengunjung di situs Anda? Jika belum, Anda harus meluangkan waktu untuk membuka tab baru dan melihat metrik situs web Anda. Apa yang Anda temukan mungkin akan mengejutkan Anda. Misalnya, apakah pengunjung Anda sebagian besar berbasis di Amerika Serikat atau apakah mereka tinggal di benua Asia, Afrika, atau Eropa?

Mengetahui di mana calon pelanggan Anda tinggal dapat membantu Anda untuk menimbang pentingnya memiliki situs web multibahasa. Salah satu langkah penting untuk terhubung dengan audiens adalah dengan menampilkan konten dalam bahasa asli mereka. Situs web multibahasa adalah situs web yang memiliki konten lebih dari satu bahasa.

Meskipun bahasa Inggris masih mendominasi internet (statistik menunjukkan bahwa 25,2% pengguna internet berbicara bahasa Inggris), ada bahasa lain yang digunakan secara luas, seperti China, Spanyol, Arab, Portugis, dan lainnya.

Hal ini bukan berarti bahwa Anda baru saja memasang fitur penerjemah, seperti layaknya Google Translate, tetapi Anda harus memiliki situs yang dioptimalkan untuk penggunaan lokal secara terpisah dalam bahasa yang berbeda. Contoh yang bagus dari situs multibahasa adalah Ikea, di mana pengguna diarahkan ke negara asalnya dan kemudian halaman tersebut ditampilkan dalam bahasa nasional negara mereka.

Tidak seperti penerjemah, yang sering mencampuradukkan bahasa dan frasa sehari-hari, situs multibahasa dirancang agar audiens Anda merasa seolah-olah sedang membaca konten yang ditulis oleh penduduk lokal. Dengan kata lain, ini dirancang untuk meningkatkan komunikasi secara mulus sehingga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap brand Anda.

The 404 Page

Apa itu 404 Page? 404 page dikenal sebagai "halaman kesalahan" atau "Halaman Tidak Ditemukan". Halaman ini menunjukkan bahwa pengguna mencapai domain yang mereka minta, tetapi jalur URL tidak bisa memberikan informasi yang sesuai. 

Pertama, "URL" atau Uniform Resource Locator adalah istilah teknis untuk alamat situs web. Secara umum, URL memiliki tiga bagian:

- Protokol (Protocol)

- Nama Domain (Domain Name)

- Jalur (Path)

Contohnya sebagai berikut, Anda memiliki alamat web "https://situswebAnda.com/blog".  Protokolnya adalah "https: //", nama domainnya adalah "situswebAnda.com", dan jalurnya adalah "/ blog". Apa yang terjadi jika Anda salah mengetik dan mengetik "https://situswebAnda.com/blerg?" Nama domain Anda benar sehingga server dapat menjangkau situs Anda. Namun, jalan yang mereka coba ikuti sebenarnya tidak mengarah ke situs tersebut. Saat itulah, laman 404 Anda akan muncul.

Sebaliknya, jika mengetik "https://situsweebAnda.com/blog" dapat memberikan yang rusak. Dalam kasus ini, nama domain salah karena salah pengetikan meskipun jalurnya telah berfungsi.

Mengapa 404 Page sangat penting? Selain masalah salah eja di atas, 404 Page dapat melihat link yang rusak atau mati di situs Anda. Contoh lain: katakanlah Anda memiliki produk yang terdaftar di situs Anda, masing-masing memiliki jalur URL tersendiri. Domain tersebut akan membaca sesuatu seperti "https://fakebusiness.com/products/widget-1/". Sekarang katakanlah Anda menghubungkan produk tersebut di halaman produk utama - "https://fakebusiness.com/products/". Cukup sederhana, bukan?

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: