"Selama ini cangkang kelapa sawit dari hasil pengolahan tandan buah segar menjadi CPO digunakan sebagai bahan bakar di boiler. Namun, kontrak jangka panjang dengan eREX ini membuka peluang kami untuk mengekspor cangkang ke Jepang sebagai bahan baku biomassa bagi pembangkit listrik berbasis biomass milik eREX tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, Andrianto menambahkan, kerja sama dengan eREX merupakan langkah strategis bagi perseroan dalam menerapkan kebijakan keberlanjutan, yakni dengan memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari proses produksi CPO menjadi produk yang bernilai ekonomis dan sesuai dengan prinsip-prinsip environment, social, and governance (ESG).
"Kami bertekad untuk mengintegrasikan ESG dalam segala aspek usaha sebagai cara kami berbisnis," ungkapnya.
Baca Juga: CPO Kalbar Lewat Pelabuhan Kijing, Sumbang Rp1 Triliun Per Bulan
Sementara itu, President Erex Co Ltd, Hitoshi Honna mengatakan, dengan mendirikan operasi stockpile bersama dengan DSNG, pihaknya dapat memastikan lebih jauh terhadap operasi jangka panjang dan cangkang yang ekonomis.
"Kami dapat mewujudkan pengadaan cangkang yang berkelanjutan dan tersertifikasi secara konsisten," jelasnya.
Ke depannya, DSNG akan mengintegrasikan instalasi bio-CNG dengan proyek biomassa untuk mengurangi penggunaan energi fosil atau diesel secara signifikan di pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kernel, sarana transportasi hingga perumahan di sekitar kebun sehingga tercipta efisiensi biaya sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca agar lebih ramah lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: