Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Keperkasaan China Mobile di Dunia Tak Luntur Meski Dikendalikan Negara

Kisah Perusahaan Raksasa: Keperkasaan China Mobile di Dunia Tak Luntur Meski Dikendalikan Negara Kredit Foto: AP Photo/He Youbao

China Telecom berencana menginvestasikan 18 miliar dolar AS dalam layanan telekomunikasi degan 80 persen direncanakan untuk infrastruktur telekomunikasi publik. Bisnisnya bagus, dengan pendapatan untuk tiga kuartal pertama tahun 1998 mencapai 20 miliar dolar.

China Telecom dianggap sebagai akar China Mobile. Pasalnya pada sekitar akhir 1999 dan awal 2000, China Telecom dipecah dan kemudian dibentuk perusahaan baru bernama China Mobile. Dengan cepat perusahaan baru ini segera menjadi operator seluler terbesar kedua di dunia. 

China Mobile dan Vodafone Group mengadakan perjanjian berlangganan investor strategis. Dalam perjanjian ini Vodafone Group setuju untuk mengakuisisi saham baru China Mobile senilai  2,5 miliar dolar.

Pada akhir tahun 2000, China Mobile telah melayani 78 persen pelanggan seluler China. Intervensi negara menjadi salah satu faktor yang memungkinkan perusahaan ini mengejar keuntungan sebaik-baiknya. 

Setelah menyampaikan salam perpisahan dengan rekan lamanya, China Mobile pada akhir 2000 menyelesaikan penawaran ekuitas dan penawaran wesel koversi masing-masing pada angka 6,86 miliar dolar dan 690 juta dolar. Ia juga mampu mengumpulkan dana sebesar 12,5 miliar yuan melalui pinjaman sindikasi.

Kontrol pemerintah dipertahankan melalui kepemilikan 100 persen saham China Mobile oleh pemerintah Negeri Tirai Bambu. Namun jumlah itu direduksi menjadi 70 persen kepemilikan saham China Mobile karena sisanya dikendalikan oleh investor publik. 

China Mobile membuat penawaran tunai bersyarat sukarela untuk semua saham yang diterbitkan oleh China Resources Peoples Telephone Company Limited melalui anak perusahaannya yang sepenuhnya dimiliki, Fit Best Limited.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: