Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Lahir buat Benahi Kesalahan Leluhurnya, Pamor Valero Energy Malah Menanjak

Kisah Perusahaan Raksasa: Lahir buat Benahi Kesalahan Leluhurnya, Pamor Valero Energy Malah Menanjak Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Valero Energy Corporation merupakan salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di Amerika Serikat. Meskipun dilabeli perusahaan minyak, Valero tidak melakukan pengeboran melainkan sebagian besar kegiatannya difokuskan pada usaha pengolahan dan penyulingan untuk menghasilkan produk jadi. 

Produk yang dihasilkan Valero meliputi bensin, solar, avtur, aspal, petrokimia. Bisnis lainnya seperti biofuel etanol dan fermentasi pati jagung dengan ragi. Semua produknya ini dijual di pasar atau langsung ke konsumen melalui ribuan gerai ritelnya di AS.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Gejolak Perang Justru Lahirkan Prudential yang Bisnisnya Kian Merajalela

Yang menarik, awalnya Valero didirikan sebagai korporasi jaringan pipa gas alam pada 1980. Dalam upaya memperluas jaringan bisnisnya, ia membeli perusahaan penyulingan minyak dan setelahnya langsung mendirikan pabrik penyulingan minak. 

Perusahaan kemudian menjual properti gas alamnya kepada persekutuan terbatas untuk menjaga stabilitas keuangan dan berkonsentrasi pada kegiatan penyulingan. Kondisi dalam industri perminyakan membalas pertaruhan ini, dan Valero berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Dari sana, Valero pada awal abad ke-21 sebagian besar direkayasa melalui akuisisi. 

Setahun ke belakang, Valero menghadapi lingkungan yang menantang untuk bisnis penyulingan. Pendapatan bersihnya turun 17 persen dari tahun ke tahun menjadi 2,8 miliar dolar As. Padahal ini terjadi ketika pemanfaatan kilang minyak berada pada 96 persen. 

Secara keseluruhan pada 2019, kondisi keuangan Valero disebut agak stabil. Pendapatannya mencapai 111,40 miliar dolar atau naik 26 persen. Tapi sebaliknya, keuntungannya justru turun 23,2 persen menjadi 3,12 miliar. 

Setahun berikutnya atau 2020, penurunan pendapatan sebesar 7,8 persen cukup berdampak untuk Valero. Selebihnya yang paling buruk adalah laba yang bisa dicatatkan hanya 2,42 miliar dolar, terperosok sedalam 22,4 persen dari tahun sebelumnya.

Perusahaan yang sudah berdiri sejak dekade 1980-an ini punya kekuatan cukup besar karena bisa duduk nyaman dalam Fortune Global 500 di nomor 81. Berikut ini Warta Ekonomi sajikan ulasan ringkas tentang perusahaan raksasa yang bergerak dalam bidang minyak ini, pada Kamis (19/11/2020).

Valero didirikan oleh Texas Railroad commission. Tujuannya antara lain memperbaiki kesalahan dari salah satu anak perusahaan dan pendahulu Valero yaitu Coastal States Gas Corporation, Lo-Vaca Gathering Company.

Sang pimpinan utama Coastal, Oscar S. Wyatt Jr. pada 1960-an menandatangani kontrak menyalurkan gas ke banyak pelanggan, termasuk beberapa kota besar di Texas, dengan harga rendah. 

Tetapi pada 1972-1973, harga gas dunia meningkat drastis. Akhirnya perusahaan tak dapat memenuhi kontraknya. 

Setiap gas baru yang ditemukan akan dijual ke Valero dengan harga 15 persen dibawah harga pasaran. Valero juga mendapat potongan 110 juta dolar dari saham Coastal.

Pada saat kelahirannya, Valero akhirnya menjadi perusahaan dengan jalur pipa terbesar di Texas. Jalur transmisinya memiliki panjang 8.000 mil, sedangkan asetnya senilai 700 juta dolar. Pendapatan awalnya telah mencapai 1 miliar dolar. 

Selain itu, Valero memiliki hak untuk membebankan pelanggan sepuluh sen per juta kaki kubik (mcf) atas biaya gasnya di tahun pertama, dan 15 sen di atas mcf di tahun kedua, menjamin perusahaan untung setidaknya 23 juta dolar. Saham Valero dijadwalkan akan dicatatkan di Bursa Efek New York tak lama setelah pelantikan resminya.

Untuk memisahkan diri dari perusahaan induknya, Valero memilih untuk menempatkan kantor pusatnya di San Antonio. Kota ini merupakan pelanggan terbesar perusahaan dan merupakan pos terdepan 200 mil dari rumah Coastal di Houston. 

Nama perusahaan diambil dari Misi San Antonio de Valero, nama asli Alamo. Sebagai presidennya, perusahaan memilih Bill Greehey, yang sebelumnya adalah ketua Lo-Vaca yang ditunjuk pengadilan. Greehey telah berperan dalam menegosiasikan penyelesaian di luar pengadilan yang menghasilkan formasi Valero.

Pada tahun pertama keberadaannya, Valero bergerak cepat untuk memperkuat posisinya dan berekspansi ke bidang industrinya yang tidak diatur. Perusahaan memanfaatkan pasokan gas baru, menandatangani kontrak di Meksiko dan Texas, dan juga menambah fasilitas penyimpanan baru. 

Mengumumkan bahwa mereka akan menghabiskan 14 juta dolar untuk mengembangkan produksi cairan gas alam —yang pada saat itu dijual dengan harga tinggi— perusahaan berencana membangun fasilitas pemrosesan senilai 10,2 juta dolar dan membangun pipa sepanjang 25 mil. Valero juga menghabiskan 4 juta dolar untuk pergerakan tentatif ke dalam eksplorasi gas dan bisnis pengeboran.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: