Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pergerakan Koperasi Hadapi Era Deglobasasi dalam Perspektif Ketahanan Nasional

Oleh: Andika Mahardika, Country Head PT. Future Pipe Industries

Pergerakan Koperasi Hadapi Era Deglobasasi dalam Perspektif Ketahanan Nasional Kredit Foto: Freepik/Indylooker

Namun, terlepas dengan penelitian tentang manfaat dan tantangan yang dihadapi globalisasi sebagai suatu konsep, ketimpangan ekonomi merupakan masalah yang harus dihadapi dunia pada saat ini terutama di negara berkembang seperti di Indonesia.

Dalam perkembangan geopolitik dan ekonomi dunia, maka patut dipersiapkan bagaimana strategi Indonesia dalam mengahadapi tantangan dan juga kesempatan dalam menghadapi era deglobalisasi dan decoupling antara China dan Amerika dalam konteks ketahanan nasional.

Mempelajari pertumbuhan ekonomi China di awal 2000, maka penulis membuat sebuah model yang merepresentasikan strategi China untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dalam konteks ketahanan nasional.

Gambar 3. Model Keberhasilan Ekonomi China dalam Konteks Pertahanan Nasional

Berdasarkan hipotesa model di atas, maka dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa faktor penentu keberhasilan China dalam konteks pertahanan nasional adalah unsur kepemimpinan, struktur sosial, dan budaya. Adapun pertumbuhan teknologi dan ekonomi merupakan puncak gunung es dari sistem ketahanan nasional China.

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana ketahanan nasional Indonesia saat ini? Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang dating dari luar maupun dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional (Suradinata, 2005).

Berdasarkan Lemhanas, ketahanan nasional dibagi dalam delapan matra, yaitu geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pada lokakarya ketahanan nasional, Prof Dadan Umar Daihani dalam presentasinya menyatakan bahwa dua gatra yang mempunya nilai ketahanan terendah adalah: ideologi dan sosial budaya.

Gambar 4. Gatra terendah dalam Indeks Ketahanan Nasional (Dhaihani, 2019; slide 14)

Berdasarkan data di atas dapat jika diselaraskan dengan model hipotesa ketahanan nasional (gambar 3), maka dapat dikatakan fundamental ekonomi dan teknologi Indonesia tidak cukup tangguh dalam menghadapi era deglobalisasi dan perubahan arah ekonomi dunia yang cendrung bersifat mandiri di kaki sendiri (national self sufficient).

Merujuk pada sejarah dan juga kebudayaan Indonesia, para pendiri bangsa menerapkan konsep koperasi sebagai solusi ekonomi berbasis sosial dan kebudayaan yang sudah mengakar di Indonesia. Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong (Hatta, 1971).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: