Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma masih membawa gayanya ketika memimpin Kota Surabaya. Dia mengawali pekan pertamanya sebagai Mensos dengan blusukan menemui sejumlah gelandangan di kolong jembatan dekat kantor.
Mengenakan kemeja putih, jilbab hitam, dan sarung tangan hitam, Risma mengawali blusukan ke flyover Pramuka, di belakang kantornya, pukul 7 pagi. Dia didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat dan Inspektur Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar.
Baca Juga: Risma Kini Mensos, Netizen: Kangen Mak Risma Marah2.... Seruuu
Di sana, dia berdialog dengan seorang pemulung dan istrinya yang hendak bersiap memulai rutinitas. Segala hal ditanyakan Risma. Mulai dari pendapatan, hingga tempat tinggal.
Si pemulung mengungkapkan, per bulan, dapat Rp800 ribu. Sebagian, dikirimkan ke anak mereka di kampung halaman. Sementara soal tempat tinggal, para pemulung menetap di kolong jembatan. Risma pun mengajak mereka pindah.
"Bapak-ibu saya carikan rumah, jadi enggak perlu ada biaya ngontrak. Tetap cari sampah seperti ini," ajaknya.
Malah, Risma janji, sampah-sampah dari Kemensos akan diberikan kepada para pemulung itu. "Nanti sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kaya gini, ya. Mau ya," pinta Risma lagi. Si pemulung mengangguk-angguk saja.
Setelah setengah jam berdialog, Risma melanjutkan blusukan ke bagian bawah jembatan. Dia menuruni flyover dengan memanjat tangga kayu seadanya yang dipasang warga setempat.
Di kawasan aliran Sungai Ciliwung itu, Risma menyaksikan langsung kehidupan warga yang tinggal di bawah jembatan. Kondisi pemukiman dadakan itu, berantakan. Kasur gulung lusuh, lemari butut, peralatan mandi, dan sandal jepit berserakan di tempat itu.
Risma kemudian menyusuri bantaran kali sambil menyapa satu-satu penghuni di sepanjang kawasan ini. Seperti kepada pemulung tadi, dia juga mengajak para penghuni kolong jembatan itu untuk pindah.
"Bapak ibu, saya hanya ingin penjengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo pak, mau ya pak," ajak politisi PDIP itu. Warga meresponnya dengan iya-iya saja.
Kemudian, dari bantaran kali, Risma pergi meninjau Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur di Bekasi. Balai Pangudi Luhur menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara. Di sini para gelandangan dan pengemis alias gepeng mendapat layanan vokasi dalam jangka waktu tertentu. Selanjutnya, pemberdayaan dilakukan, dengan menggandeng pemerintah daerah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: