Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Para Loyalis Donald Trump Lari Terbirit-birit, Ini yang Terjadi dalam Gedung Putih

Para Loyalis Donald Trump Lari Terbirit-birit, Ini yang Terjadi dalam Gedung Putih Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah kehilangan dukungan dari banyak mantan loyalis dalam pemerintahan. Kondisi ini terjadi setelah kerusuhan di Gedung Capitol yang terprovokasi atas dukungannya. 

Partai Demokrat berencana untuk mangajukan pemakzulan terhadap Trump pada Senin (11/1/2021). Sedangkan banyak anggota staf Gedung Putih yang kesal dan malu dengan peristiwa penyerangan Capitol. Mereka mengatakan, telah menghadapi kritik dari rekan kerja dan khawatir akan rusaknya reputasi dan prospek pekerjaan mereka.

Baca Juga: Dipimpin Orang-orang Demokrat, Pemakzulan Tentukan Nasib Donald Trump

“Dia telah kehilangan kita. Dia kehilangan pemerintahannya sendiri. Seperti yang saya katakan, banyak dari kita merasa dikhianati,” kata seorang pejabat senior pemerintahan di sebuah badan di luar Gedung Putih. 

Beberapa orang yang mempertimbangkan pengunduran diri dalam beberapa hari terakhir telah memutuskan untuk tetap tinggal untuk membantu memastikan kelancaran transfer kekuasaan. Mereka mencoba menerima badan-badan yang melapor ke Gedung Putih, untuk melindungi dari tindakan gegabah oleh presiden atau lingkaran dalamnya yang tersisa.

“Dalam hal mengambil arah kebijakan atau perubahan seketika, saya pikir kita semua menolak," ujar pejabat senior itu. 

Di seluruh pemerintahan, para pejabat menghitung mundur masa jabatan Trump berakhir pada 20 Januari.

"Yang kudengar hanyalah kehancuran total. Tapi Presiden tidak mundur. Mereka akan melipatgandakan ini, "kata seorang mantan pejabat Gedung Putih.

Trump dalam sebuah video pada Kamis (6/1/2021), menyebut serangan terhadap Kongres keji dan berjanji akan kelancaran transfer kekuasaan ke pemerintahan berikutnya. Dia tidak mengakui bahwa dia kalah dalam pemilihan atau mencabut klaimnya yang tidak berdasar bahwa hasil pemilihan curang dan menyebut nama Presiden terpilih Joe Biden.

Trump dan lingkaran dalamnya berusaha mengalihkan perhatian dari pengepungan Capitol dan kembali ke kebijakan utamanya di hari-hari terakhir kepresidenannya. Pekan ini, Trump berencana mengunjungi perbatasan AS-Meksiko dalam perjalanan ke Texas. 

Trump masih berupaya  mempromosikan kebijakan imigrasinya dan mengunjungi bagian tembok perbatasan yang telah dibangun untuk menghentikan migran menyeberang ke negara itu. Dia juga akan mengadakan upacara Medal of Freedom baru di Gedung Putih.

Dalam satu dorongan kebijakan terakhir, Trump dan sekutunya melawan balik keputusan Twitter pada Jumat (7/1/2021) untuk melarang akun pribadi presiden karena menghasut kekerasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: