Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miris, Masyarakat Baru Kepikiran Merencanakan Keuangan di Usia 35 Tahun

Miris, Masyarakat Baru Kepikiran Merencanakan Keuangan di Usia 35 Tahun Kredit Foto: Freepik/Jonan111
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei GoBear Financial Health Index 2020 mengungkap bahwa 8 dari 10 responden mengakui lebih hati-hati dalam mengelola keuangan dan setengahnya merasa kondisi keuangan mereka cukup terancam di masa Pandemi.

Dalam survei itu, perencanaan keuangan masyarakat Indonesia masih kurang tertata dengan baik, lantaran mayoritas masyarakat baru memulai merencanakan keuangannya saat berusia 35 tahun. Selain itu, mereka juga baru memulai merencanakan harta warisan ketika usia mereka 41 tahun.

"Seharusnya 10-15 tahun lalu sudah mnrencanakan keuangannya. Kalau di usia 35 tahun mereka pasti sudah disibukkan dengan berbagai pengeluaran seperti pendidikan anak, renovasi rumah. Perilaku ini harus segera diubah mengingat perencanaan keuangan jangka panjang, termasuk dana warisan, akan menjadi bekal bagi orang tersayang dan bantu meminimalkan rasa khawatir," ujar pegiat Perencana Keuangan Dani Rachmat di Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga: PRUWarisan, Cara Baru Masyarakat Miliki Harta Warisan

Sayangnya, banyak yang berasumsi bahwa warisan baru perlu dipersiapkan saat kita sudah cukup mapan ataupun berusia lanjut – padahal tidak demikian. Memang pengelolaan harta waris adalah salah satu tujuan keuangan jangka panjang yang penting, namun masyarakat masih belum memahami bagaimana mempersiapkannya dengan bijak untuk hasil yang optimal.

"Asuransi jiwa merupakan salah satu instrumen keuangan yang dapat kita miliki dari sekarang sebagai andalan untuk dijadikan warisan selain aset seperti tanah, bangunan atau lainnya, karena manfaatnya jelas tertulis,” papar dia.

Sementara itu, sosok multitalenta yang dikenal sebagai dokter anak dan seorang ibu dari dua anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, perencanaan harta warisan merupakan hal yang sangat penting, apalagi kita tidak tahu kapan waktunya kita meninggal dunia dan berpisah selamanya dengan orang tersayang.

"Saya adalah tipe orang yang well planed, termasuk dalam merencanakan  masa depan, apalagi kondisi pandemi kian meresahkan. Bagaimana kalau tiba-tiba saya harus ‘pergi’ duluan? Apa yang sudah saya persiapkan untuk anak-anak? Inilah yang melatarbelakangi saya mengalokasikan sejumlah dana dan aset untuk simpanan, termasuk harta waris. Jadi jangan tunda lagi, mari susun prioritas dan miliki harta waris sebagai salah satu resolusi di 2021, agar kita dapat memastikan bahwa kesejahteraan mereka yang kita sayangi selalu terlindungi,” ajaknya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: