Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngaku Partainya Miskin, Tuan Cikeas SBY Teriak: Demokrat Not For Sale!

Ngaku Partainya Miskin, Tuan Cikeas SBY Teriak: Demokrat Not For Sale! Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan partai yang didirikannya itu tidak diperjualbelikan untuk orang luar. Ia menyampaikan demikian karena ada isu kudeta dari luar partai yang berambisi mengambil kursi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

SBY menegaskan Demokrat bukan lah partai yang bisa diperjualbelikan demi uang.

“Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas. Partai Demokrat ‘not for sale’. Partai kami bukan untuk diperjualbelikan,” kata SBY dalam pernyataannya di video yang dikutip pada Kamis, 25 Februari 2021.

Baca Juga: Akhirnya Bicara Soal Kudeta, SBY Lantang Bersuara: Kami Tak Tergiur Uang!

Menurut dia, Demokrat memang bukan partai kaya raya dari segi materi. Tapi, kata dia, partai berlambang Mercy ini tidak tergiur dengan uang berapa pun besarnya yang ditawarkan oleh gerakan pengambilalihan kekuasaan (GPK) Demokrat. Dia bilang gerakan ini punya tujuan merebut kepemimpinan parpol yang sah.

“Gerakan ini hakikatnya ingin mendongkel dan merebut kepemimpinan partai yang sah, kemudian menggantinya dengan orang luar yang bukan kader Demokrat, yang bersekongkol dengan segelintir kader dan mantan kader yang bermasalah,” ujar mantan Ketua Umum Demokrat ini.

Padahal, kata dia, semua kader dan pengurus tengah berjuang sekuat tenaga untuk masa depan partai yang cerah. Selain itu, kader partai memiliki perjuangan yang damai, konstitusional dan tidak berniat jahat.

“Ketika di bawah kepemimpinan AHY, dukungan rakyat terhadap Partai Demokrat terus meningkat. Di bawah AHY partai ini makin tegar, makin tegas dan makin berani tampil. Tampil untuk memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat,” jelas Presiden ke-6 RI ini.

Pun, ia mengungkit pengalamannya saat memimpin Indonesia selama dua periode pada 2004-2014. Ia bilang, selama mengemban amanah sebagai Presiden RI ke-6, ia menghormati kedaulatan setiap partai politik.

"Ketika saya mengemban amanah, memimpin Indonesia dulu, saya sungguh menghormati kedaulatan dan kemandirian partai politik," ujar SBY.

Dia menyebut bentuk penghormatan itu dilakukan bukan hanya terhadap parpol dalam koalisi pemerintahan. Namun, dilakukan juga terhadap parpol yang berada di luar pemerintahan atau oposisi.

"Saya bukan hanya menghormati partainya, tetapi juga menghormati pemimpin-pemimpinnya," kata SBY.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: