Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Negara yang Paling Banyak Cetak Miliarder Sepanjang Pandemi Tahun 2020

Ini Negara yang Paling Banyak Cetak Miliarder Sepanjang Pandemi Tahun 2020 Kredit Foto: Unsplash/Jeremy
Warta Ekonomi, Jakarta -

Negara China telah menjadi negara dengan peningkatan miliarder tercepat di dunia selama pandemi corona tahun 2020. Berdasarkan laporan konsultan properti Knight Frank, klub elit di China telah melihat kekayaan bersihnya tumbuh lebih dari USD30 juta atau sekitar Rp426 miliar tidak termasuk tempat tinggal utama mereka. Jumlah ini pun meningkat 16% di China hanya pada tahun 2020.

Setelah China, mengutip South China Morning Post di Jakarta, Selasa (2/3/21) Swedia menjadi negara kedua dengan peningkatan jumlah orang terkaya tahun 2020. Jumlah penduduk orang kaya di negara ini tumbuh 11%.

Lalu, Singapura menjadi negara ketiga yang jumlah penduduk kayanya meningkat signifikan sebesar 10%. Namun, Yunani menjadi negara yang mengalami penurunan signifikan, jumlah orang terkaya di negara tersebut turun sepertiganya.

Baca Juga: Pasokan Bahan Baterai Tesla Menipis, Begini Strategi Miliarder Elon Musk

"Jumlah UHNWI [individu dengan kekayaan sangat tinggi] di China telah tumbuh 137% dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 46% dalam lima tahun ke depan," kata Martin Wong, direktur asosiasi, penelitian dan konsultan, Greater China, di Knight Frank. 

"Pada tahun 2025, populasi UHNWI di China akan mencapai lebih dari 103.000, yang akan menempatkannya di posisi kedua di seluruh dunia," sambungnya.

Meski China merajai, tetapi Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan jumlah orang terkaya tertinggi di dunia. AS yang saat ini memiliki populasi orang terkaya sebanyak 180.000, diperkirakan akan tumbuh 24% dalam lima tahun ke depan.

Berdasarkan laporan tersebut, ekuitas menjadi penyumbang sekitar seperempat dari portofolio orang super kaya di dunia dan merupakan pendorong kenaikan kekayaan mereka pada 2020. Kebijakan lockdown telah memberikan waktu bagi miliarder untuk memantau pasar saham dengan lebih baik.

Meski China termasuk negara yang memiliki miliarder, tetapi tak ada kota yang berhasil masuk 10 besar kota terkaya dunia. Hal ini berbeda dengan New York, London dan Paris yang menjadi tempat para miliarder dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: