Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Distributed Ledger Technology?

Apa Itu Distributed Ledger Technology? Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembahasan mengenai Distributed Ledger Technology (DLT) selalu mengacu pada infrastruktur dan protokol teknologi yang memungkinkan akses simultan, validasi, dan pembaruan perihal pencatatan dengan cara yang tidak berubah di seluruh jaringan yang tersebar di beberapa entitas atau lokasi tertentu.

Distributed Ledger Technology, lebih dikenal sebagai teknologi blockchain, diperkenalkan pertama kali oleh Bitcoin dan sekarang menjadi pembahasan yang hangat di dunia teknologi mengingat potensinya di seluruh industri dan sektor. Dengan kata lain, Distributed Ledger Technology adalah tentang gagasan jaringan "terdesentralisasi" melawan mekanisme "terpusat" yang konvensional, serta dianggap memiliki implikasi luas pada sektor dan entitas yang telah lama mengandalkan program pihak ketiga atau third party.

Baca Juga: Raksasa Utilitas Negara Ini Kejar Netralitas Karbon Pakai Blockchain!

Distributed Ledger Technology, Sebuah Teknologi Database Baru

Distributed Ledger Technology (DLT) adalah sebuah protokol yang memungkinkan keamanan basis data digital yang terdesentralisasi. Jaringan yang terdistribusi ini menghilangkan kebutuhan akan otoritas pusat untuk mengawasi manipulasi.

DLT memungkinkan penyimpanan semua informasi dengan cara yang aman dan akurat menggunakan teknologi kriptografi. Hal yang sama dapat diakses dengan menggunakan "kunci" dan pengaman dari kriptografi. Setelah informasi tersebut disimpan, ia menjadi database yang tidak dapat diubah dan diatur oleh jaringan luar.

Gagasan tentang ledger atau buku besar yang terdistribusi bukanlah sebuah hal baru dan banyak organisasi yang menyimpan data di lokasi yang berbeda. Namun, ada satu hal yang sama, yaitu sistem pusat yang saling terhubung dan memperbarui secara berkala. Hal ini membuat basis data pusat rentan terhadap kejahatan dunia maya dan rentan terhadap penundaan karena badan pusat harus memperbarui setiap catatan yang terletak jauh.

Sifat dasar buku besar yang terdesentralisasi membuat mereka kebal terhadap kejahatan dunia maya karena semua salinan yang disimpan di seluruh jaringan perlu diserang pada saat yang sama agar serangan berhasil. Selain itu, berbagi dan memperbarui catatan secara simultan (peer-to-peer) membuat seluruh proses jauh lebih cepat, lebih efektif, dan lebih murah.

Distributed Ledger Technology memiliki potensi yang besar untuk merevolusi cara kerja pemerintah, lembaga keuangan, dan perusahaan. Ini dapat membantu pemerintah dalam pengumpulan pajak, penerbitan paspor, pencatatan pendaftaran tanah, lisensi, serta prosedur pemungutan suara. Teknologi ini juga menghasilkan manfaat besar di industri lain seperti keuangan, musik dan hiburan, perhiasan dan aset berharga, seni, rantai pasokan berbagai komoditas, dan banyak lagi.

Selain startup, banyak perusahaan besar seperti IBM dan Microsoft yang bereksperimen dengan teknologi blockchain. Beberapa protokol Ledger Terdistribusi yang paling populer adalah Ethereum, Hyperledger Fabric, R3 Corda, dan Quorum.

Manfaat dari Distributed Ledger Technology

Sebagian besar penerapan awal Distributed Ledger Technology masih berkutat di sektor keuangan. Itu bisa dimengerti, mengingat bitcoin merupakan cryptocurrency yang digunakan di seluruh dunia. Sementara itu, secara bersamaan juga membuktikan bahwa DLT bisa berfungsi baik dalam menangani urusan keuangan. Bank dan lembaga terkait keuangan lainnya juga menjadi inovator awal dalam bidang ini.

Namun, pakar DLT mengatakan bahwa buku besar digital dapat digunakan di berbagai bidang, termasuk urusan pemerintahan dan bisnis, selain transaksi keuangan. Para ahli percaya buku besar digital dapat digunakan dalam pengumpulan pajak, transfer akta properti, distribusi bantuan sosial, dan bahkan prosedur pemungutan suara. Mereka juga mengatakan DLT dapat digunakan untuk memproses dan menjalankan dokumen hukum serta hal serupa lainnya.

Beberapa percaya bahwa setiap individu dapat menggunakan teknologi ini untuk menyimpan dan mengontrol informasi pribadi dengan lebih baik, dan kemudian secara selektif membagikan bagian dari catatan tersebut bila diperlukan; kasus penggunaan di sini termasuk rekam medis individu dan rantai pasokan perusahaan.

Selain itu, pakar DLT mengatakan jika buku besar digital dapat membantu melacak hak kekayaan intelektual dan kepemilikan seni, komoditas, musik, film, dan lainnya dengan lebih baik. DLT dapat membuat sektor keuangan menjadi lebih tangguh, efisien, dan andal.

Di sektor keuangan, teknologi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja berbagai fitur penting, seperti memproses transaksi tanpa keterlibatan pihak ketiga dan pembayaran lintas batas. Ini juga dapat membantu membuat fitur keuangan dapat diakses oleh populasi yang tidak memiliki rekening bank, yang saat ini berada di luar jangkauan keuangan tradisional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: