Kisah Perusahaan Raksasa: Kekuatan Listrik Tepco Tidak Sekuat Pesaingnya untuk Alirkan Keuntungan
Tepco dapat menghadapi kerugian khusus sebesar 2 triliun yen (23,6 miliar dolar AS) dalam tahun bisnis saat ini hingga Maret 2012, dan pemerintah Jepang berencana untuk menempatkan Tepco di bawah kendali negara yang efektif untuk menjamin pembayaran kompensasi kepada orang-orang yang terkena dampak kecelakaan itu. Bencana Fukushima mengungsi 50.000 rumah tangga di zona evakuasi karena kebocoran bahan radioaktif ke udara, tanah dan laut.
Pada Juli 2012, Tepco menerima 1 triliun yen dari pemerintah Jepang untuk mencegah perusahaan runtuh untuk memastikan listrik masih disuplai ke Tokyo dan kota sekitarnya, dan untuk dekomisioning Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi.
Manajemen Tepco kemudian mengajukan proposal kepada pemegang sahamnya agar perusahaan tersebut dinasionalisasi sebagian. Perusahaan Kompensasi Kerusakan Nuklir dan Fasilitasi Penonaktifan kemudian menjadi pemegang saham mayoritas untuk mengawasi kerusakan dan dekomisioning pembangkit listrik. Total biaya bencana itu diperkirakan mencapai 100 miliar dolar AS pada Mei 2012.
Baru-baru ini, Tepco diharapkan memainkan peran kunci dalam mencapai target Jepang untuk pengurangan emisi karbon dioksida di bawah Protokol Kyoto. Pemerintah juga menghadapi kesulitan terkait tren deregulasi di industri kelistrikan Jepang serta pertumbuhan permintaan tenaga listrik yang rendah.
Mengingat keadaan ini, Tepco meluncurkan kampanye promosi penjualan ekstensif yang disebut 'Switch!', Mempromosikan rumah serba listrik untuk mencapai penggunaan kapasitas pembangkitan yang lebih efisien sekaligus mengikis pangsa pasar perusahaan gas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: