Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hubungan PDIP- Ganjar Sudah Tak Mesra Sejak 2018

Hubungan PDIP- Ganjar Sudah Tak Mesra Sejak 2018 Ganjar Pranowo | Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik pada Universitas Diponegoro Semarang, Dr Teguh Yuwono, menilai hubungan atau relasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan PDIP memang tak mulus sudah sejak lama.

Teguh mengemukakan itu menyusul polemik masalah Ganjar tak diundang oleh PDIP dalam perayaan hari ulang tahuun ke-48 PDIP yang dihadiri Puan Maharani di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu pekan lalu.

Teguh mendasarkan analisisnya dari pernyataan Ketua PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto yang menuding Ganjar terlalu berambisi untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2024, seiring aktivitasnya di media sosial yang dianggap berseberangan dengan kebijakan ketua umum Megawati.

Bahkan, katanya, hubungan panas Ganjar dengan partai pengusungnya di daerah, secara historis bukanlah hal yang baru.

"Hubungan antara Gubernur Jawa Tengah dengan DPD PDIP provinsi maupun yang di kota dan kabupaten ini tidak mulus ya. Pak Ganjar punya desain dan mimpi sendiri, sementara DPD dan partai di kota dan kabupaten juga punya mimpi sendiri bagaimana mengelola pemerintahan dan negara," kata Teguh Yuwono dikutip dari Viva, Senin, 24 Mei 2021.

"Justru relasi yang tidak cukup mulus itu kan dengan DPD PDIP Jawa Tengah dan yang di kota dan kabupaten. Nah, yang kota dan kabupaten ini kan tergantung sama partainya, terutama yang dikomandani sama Bambang Pacul (Bambang Wuryanto) itu," ujarnya.

Tidak mulusnya relasi ini, dia berpendapat, tidak terjadi baru-baru ini, melainkan sejak lama, sedikitnya semenjak momen pilkada tahun 2018 pencalonan untuk periode kedua.

Gejala itu, menurutnya, efek dari sistem politik yang tidak meniscayakan ketua partai pemenang pemilu menjadi pemimpin pemerintahan sehingga rentan memicu konflik.

"Misal, di Eropa itu kan ketua partai politik otomatis jadi perdana menteri. Kalau di kita kan enggak. Semua kader parpol yang punya potensi kan bisa saja melakukan berbagai upaya untuk mendapat dukungan masyarakat," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: