Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan SYL Panen Jagung di Bone: Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani

Mentan SYL Panen Jagung di Bone: Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Kredit Foto: Kementan

"Saya berharap satu hektar jagung bisa menghasilkan keuntungan Rp 10 juta hingga Rp 14 juta. Hasilnya tersebut sudah keluar biaya gaji orang telah keluar. Tinggal penghasilan bersih," sambung SYL.

Di sisi lain, SYL pun mengungkapkan semua penggilingan di Bone menghasilkan beras dengan harga Rp8.100 per kg, gabah Rp4.100 per kg. Namun demikian, sebaiknya dapat menghasilkan beras dengan harga Rp 12 ribu, yakni beras premium sehingga kualitas mesin penggilingannya harus ditingkatkan.

"Jadi hitungkan saya Pak Bupati, tidak boleh lagi rakyat menunggu. Harus jelas. Kira-kira itu dipikiran saya supaya tidak sia-sia," bebernya.

"Jagung sudah bagus, tapi ia menilai pupuknya kurang bagus. Hal ini bisa dicek. Artinya masih butuh sebuah budaya untuk meningkatkan produktivitas, ini tinggi tapi mestinya bisa lebih besar. Pertanian tergantung varitas yang bagus. Ditambah pupuk yang tepat, obat-obatan kalau terjadi serangan," pinta SYL.

SYL juga mengatakan selama setahun Covid-19, sektor pertanian menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi sekitar 16,4 persen. Kira-kira mencapai Rp 2 ribu triliun lebih.

"Alhamdulillah kerja tulus dan tidak ada yang macam-macam, pertanian tidak mengalami penurunan secara nasional," ucap SYL.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: