BRGM Targetkan Sumut dalam Pemanfaatan Ekosistem Mangrove Menjadi Tambak
Kegiatan rehabilitasi mangrove yang dilakukan BRGM di tingkat tapak akan dilakukan oleh masyarakat melalui penanaman bibit mangrove, termasuk pada areal tambak. Kegiatan di areal tambak, banyak mengalami penolakan dari pemiliknya.
“Penolakan ini dikarenakan adanya pemahaman dan ketakutan pemilik tambak akan terjadinya perubahan fungsi kawasan menjadi kawasan hutan atau tanah negara setelah dilakukan rehabilitasi,” ujarnya.
Pemahaman ini kurang tepat, karena kegiatan penanaman bibit mangrove ini areal tambak, selain dapat mengembalikan fungsi ekologi mangrove juga meningkatkan produktivitas tambak yang lebih ramah lingkungan.
"Hal ini dikarenakan, pola tanam yang ditawarkan BRGM cukup beragam, yaitu tanam murni pada areal rusak total, silvofishery, pengkayaan dan rumpun berjarak. Pola tanam yang akan digunakan berdasarkan kondisi mangrove di tingkat tapak," katanya.
Pelaksanaan rehabilitasi mangrove di tingkat tapak di Sumatera Utara juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk didalamnya pemerintah daerah, unit pelaksana teknis, dinas, lembaga swadaya masyarakat, universitas dan masyarakat.
“Ayo kita sukseskan rehabilitas mangrove di Sumatera Utara,” ajaknya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: