Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: American Express, Pebisnis Layanan Perjalanan & Keuangan Bernilai Miliaran

Kisah Perusahaan Raksasa: American Express, Pebisnis Layanan Perjalanan & Keuangan Bernilai Miliaran American Express Company. | Kredit Foto: Wikimedia Commons/Beyond My Ken
Warta Ekonomi, Jakarta -

American Express Company (Amex) adalah sebuah perusahaan induk bernilai miliaran dolar yang anak perusahaannya menyediakan layanan perjalanan dan keuangan di seluruh dunia. Ia tercatat sebagai salah satu perusahaan terkaya berdasarka pendapatan, menurut Fortune Global 500.

Kekayaannya, menurut Fortune tahun 2020, tercatat mencapai 47,02 miliar dolar AS. Pendapatan totalnya mengalami pertumbuhan sekitar 8,6 persen dari tahun sebelumnya. Dengan sedikit capaian ini, Amex kini berada di peringkat ke-251 naik 19 poin dari tahun 2019.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Yang Lain Loyo, Asuransi AIA Group Dulang Cuan Fantastis

Sementara itu, raksasa asal AS ini hanya mampu membukukan laba sebesar 6,75 miliar dolar. Capaian ini turun sekitar 2,3 persen dari tahun sebelumnya. 

Sementara itu, Amex juga mencatat adanya penurunan dalam total aset dan total ekuitasnya. Masing-masing dari keduanya secara berurutan sebesar 191,37 miliar dolar dan 22,98 miliar dolar pada 2020.

Bagaimana perjalanannya sebagai salah satu perusahaan raksasa dunia? Dengan melansir berbagai sumber, Warta Ekonomi pada Selasa (31/8/2021) akan mengurai kisahnya dalam artikel ringkas sebagai berikut.

Jika ditelusuri, akar Amex bisa digali hingga abad ke-19. Ketika itu, seorang bernama Henry Wells memulai kariernya sebagai agen dari William Harnden, yang mendirikan perusahaan ekspres pertama di AS pada 1839. Perusahaan ekspresnya ini bergerak dalam bisnis pengiriman uang dan barang berharga lainnya dengan aman. Wells adalah orang ambisius yang berulang kali mengusulkan perluasan bisnis ke arah barat; Buffalo; New York; Barat Tengah; dan Barat Jauh.

640px-American_Express_Company_1865.JPG

Ketika Harnden menolak untuk meninggalkan Pantai Timur, Wells menyerang sendiri, mengorganisir Wells & Co pada tahun 1841. Singkatnya pada tahun ini, ia membentuk sebuah bisnis pengangkutan barang. Lambat laun, bisnisnya melebar sehingga segmennya meluas antara lain wesel dan cek perjalanan. Dari sana operasi layanan perjalanannya, termasuk layanan kartu kreditnya, juga tumbuh secara alami.

Wells bekerja bersama seorang rekan bernama Crawford Livingston. Bisnis mereka mulanya hanya melayani New York City dan Buffalo.

Beberapa tahun kemudian, Wells dan William G. Fargo meluncurkan layanan ekspres dari Buffalo ke kota-kota besar di Midwestern. Meskipun dihargai oleh komunitas bisnis Midwestern, layanan ekspres baru tidak membayar.

Pada tahun 1846, Wells memutuskan untuk mengurangi dan memfokuskan energinya pada rute yang berkembang yang melayani New York City, Buffalo, Boston, dan Albany, meninggalkan bisnis ekspres di barat Buffalo ke perusahaan Fargo, Livingston, Fargo and Co.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: