Lewat Program PAUD, Komnas Perlindungan Anak Edukasi Bahaya Zat BPA pada Usia Rentan
Dalam bentuk bebas zat BPA dapat larut dalam lemak. Namun melalui proses metabolisme di dalam hati diubah menjadi senyawa yang agak lebih hidrofilik alias dapat larut dalam air.
Lantas bagaimana zat BPA bisa meracuni usia rentan seperti bayi, balita dan janin pada ibu hamil? Selama ini, botol bayi, piring bayi, dot bayi, sendok bayi dan segala peralatan bayi sudah free zat BPA. Tentu berdasarkan peraturan pemerintah agar peralatan bayi free zat BPA. Akan tetapi hal itu tidak akan bekerja baik apabila dalam membuat susu bayi, atau menyenduh makanan bayi masih menggunakan air dari dispenser galon guna ulang. Inilah awal zat BPA bermigrasi dan berpotensi masuk ke dalam tumbuh. Partikel zat BPA dari galon guna ulang bermigrasi ke air, lalu dari air ini masuk ke dalam tubuh setelah digunakan untuk membuat makanan bayi dan anak- anak atau membuat susu.
Begitu masuk ke dalam tubuh, zat BPA akan meniru hormon estrogen. Zat BPA juga salah satu senyawa endocrine disruptors yang akan mengganggu biosintesis, sekresi atau metabolisme alami suatu hormon.
"Zat BPA dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa rute paparan. Namun yang utama adalah tertelan melalui makanan atau minuman, bisa saja melalui kulit dari mainan yang terkelupas, " ungkap Arist Merdeka Sirait.
Usai acara edukasi bahaya zat BPA, Arist Merdeka Sirait bersama puluhan siswa PAUD menyuarakan yel yel untuk menolak BPA.
"Stop BPA ... stop BPA.... Anak terlindungi Indonesia Maju," begitu bunyi yel yel yang disuarakan dengan lantang bersama sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil