Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Berkat Gaet Rakyat Kecil, Banco Bradesco Jadi Perbankan Besar Asal Brasil

Kisah Perusahaan Raksasa: Berkat Gaet Rakyat Kecil, Banco Bradesco Jadi Perbankan Besar Asal Brasil Cabang Banco Bradesco di favela Rocinha di Rio de Janeiro, Brasil. | Kredit Foto: Getty Images/Bloomberg/Nadia Sussman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banco Bradesco SA adalah korporasi perbankan dan jasa keuangan Brasil yang namanya tercatat sebagai perusahaan raksasa Fortune Global 500. Total pendapatan (revenue) perbankan asal Sao Paulo ini tercatat mencapai 44,49 miliar dolar AS tahun 2020.

Bradesco menawarkan layanan perbankan utama pada bisnisnya. Selain itu, perusahaan menawarkan layanan asuransi, program pensiun, kartu kredit, obligasi tabungan, dan internet banking. Performanya di tahun 2020 cukup baik. Hal itu karena pendapatannya tumbuh 2,9 persen dari tahun sebelumnya, dan keuntungannya tumbuh 17,5 persen menjadi 5,33 miliar dolar di tahun 2020. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Berawal dari Merger, TD Bank Tumbuh sebagai Perbankan Top Kanada

Aset milik Bradesco tahun 2020 tercatat sebanyak 342,74 miliar dolar. Sementara meskipun kinerja keuangannya baik, ternyata peringkatnya turun 47 poin dari 2019. 

Lebih lanjut, kisah perjalanan Banco Bradesco akan diulas dalam artikel perusahaan raksasa Warta Ekonomi pada Jumat (24/9/2021) sebagai berikut.

Seorang anak petani bernama Amador Aguiar dari Ribeirao Preto yang lahir tahun 1904 memutuskan pindah ke kota kosmopolitan Sao Paulo untuk bekerja di toko percetakan pada usia 14 tahun. Ia bekerja di percetakan itu sekitar enam tahun lamanya, hingga ia berhenti ketika salah satu jarinya putus oleh mesin cetak. 

Aguiar kemudian mulai bekerja sebagai pegawai bank di Banco Noroeste. Namun kondisi perbankan di Brasil pada akhir abad ke-19 masih sangat eksklusif dan terbatas untuk warga kelas menengah ke atas. Kesenjangan semacam ini sangat nyata di Brasil karena dikatakan lebih parah dibanding dengan kesenjangan antarkelas di Amerika Serikat. 

Karier Aguiar sebagai bankir selama hampir dua dekade membuatnya peka terhadap ketidakadilan sistem perbankan di Brasil. Ia kemudian mengambil alih Casa Bancaria Almeida e Companhia pada 1943. Itu adalah sebuah bank dengan enam cabang yang berkantor pusat di Marilia. 

Aguiar dengan cepat mengganti nama perusahaannya dengan Banco Brasilieiro de Descontos. Ia kemudian disingkat menjadi Bradesco, nama yang diterjemahkan menjadi "bank sepuluh conto" atau "bank tabungan sepeser pun" yang menekankan daya tarik untuk penabung skala kecil.

Yang membuat unik, Bradesco memiliki pendekatan kepada orang-orang kecil seperti contohnya petani kopi. Untuk membuat klien sasarannya merasa diterima, Aguiar melakukan sejumlah perubahan pada layanan perbankan pada umumnya. Dia memperluas jam kantor sehingga petani kopi dan peternak bisa melakukan perbankan mereka sebelum hari kerja mereka dimulai.

Untuk mengurangi "faktor intimidasi" yang umum terjadi pada banyak lembaga keuangan, Aguiar memindahkan manajer dan petugas pinjamannya dari "kandang" di bagian belakang bank ke meja yang lebih mudah didekati di dekat pintu depan. Bank bahkan membantu kliennya belajar menulis cek, jika catatan yang salah disahkan tiba, Bradesco akan memanggil pelanggan untuk memperbaiki dokumen sehingga bank dapat menghormatinya.

Aguiar juga mereformasi budaya perusahaan Bradesco, menjadikan kesalehan dan loyalitas perusahaan sebagai persyaratan mendasar untuk perekrutan dan promosi. Lingkungan kerja penuh dengan referensi agama. Kop surat perusahaan, misalnya, menampilkan ayat-ayat Alkitab dan frasa "Nos confiamos em Deus," bahasa Portugis untuk "Kami percaya kepada Tuhan."

Karyawan baru mendukung "deklarasi prinsip" yang menggambarkan mengesampingkan kepentingan pribadi demi kebaikan negara dan perusahaan. Sebuah publikasi perusahaan menekankan tiga persyaratan penting bagi karyawan: "ketepatan waktu, kesederhanaan dan ketersediaan."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: