Kisah Perusahaan Raksasa: NY Life Insurance, Pebisnis Asuransi Jiwa Terbesar Ketiga di Amerika
New York Life Insurance Company adalah perusahaan asuransi jiwa terbesar ketiga di Amerika Serikat dan salah satu perusahaan raksasa Fortune Global 500. Total pendapatan (revenue) perusahaan tahun 2020 sebanyak 44.11 miliar dolar AS.
Kinerja perusahaan tahun 2020 itu menurut catatan keuangannya cukup apik. Itu karena pendapatannya naik 1,6 persen dari 43,42 miliar dolar tahun 2019, keuntungan (profit) naik 14,1 persen menjadi 1 miliar dolar dari 880 juta dolar tahun 2019.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Pecah dari ASUS, Pegatron Sukses Dibesarkan Pengusaha Dermawan Taiwan
Selain itu, aset New York Life tercatat naik dari 311,44 miliar dolar menjadi 330,80 miliar dolar. Sementara yang terakhir terkait total ekuitasnya naik dari 21 miliar dolar menjadi 22,03 miliar dolar tahun 2019.
Lebih lanjut, perusahaan menjadi makmur selama 100 tahun pertama operasinya, seiring dengan pertumbuhan populasi dan ekonomi negara yang menciptakan pasar yang berkembang untuk asuransi jiwa. Sejak Perang Dunia II New York Life telah mempertahankan keunggulan kompetitifnya dengan diversifikasi.
Perjalanan New York Life akan diulas Warta Ekonomi pada Selasa (28/9/2021), dalam artikel perusahaan raksasa dunia sebagai berikut.
Perusahaan Asuransi Jiwa New York pertama kali dibuka di Distrik Keuangan Manhattan sebagai Nautilus Mutual Life pada tahun 1841, 10 tahun setelah piagam asuransi jiwa pertama diberikan di Amerika Serikat. Awalnya disewa pada tahun 1841, perusahaan juga menjual asuransi kebakaran dan kelautan. Presiden pertama perusahaan tersebut, James De Peyster Ogden, diangkat pada tahun 1845. Nautilus mengubah namanya menjadi New York Life Insurance Company pada tahun 1845 untuk berkonsentrasi pada bisnis asuransi jiwanya.
Pada tahun-tahun awalnya (1846–1848) perusahaan, bersama dengan perusahaan asuransi lain pada masa itu termasuk Aetna dan US Life, mengasuransikan nyawa budak bagi pemiliknya. Pada tahun 1847 ini menyumbang sepertiga dari kebijakan New York Life.
Dewan pengawas memilih untuk mengakhiri penjualan polis asuransi budak pada tahun 1848. Perusahaan juga menjual polis kepada tentara dan warga sipil yang terlibat dalam pertempuran selama Perang Saudara Amerika dan membayar klaim di bawah bendera gencatan senjata selama waktu itu. Pada akhir 1800-an, perusahaan mulai mempekerjakan agen wanita.
New York Life terus tumbuh selama 100 tahun pertama seiring dengan meningkatnya populasi nasional dan pasar asuransi jiwa. Pertumbuhan New York Life sebagian didorong oleh pengenalan sistem di mana perusahaan menggunakan agen untuk menemukan bisnis baru. Pada tahun 1892, Presiden perusahaan John A. McCall memperkenalkan sistem kantor cabang: kantor yang berfungsi sebagai penghubung antara New York dan agen lapangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: