Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat, Waspadalah!

Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat, Waspadalah! Penumpang berada di dalam Bus TransJakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (10/10/2021). PT JakLingko Indonesia akan menerapkan sistem pembayaran integrasi antarmoda dengan tarif lebih terjangkau bagi masyarakat Jabodetabek untuk pengguna transportasi di bawah jaringan pembayaran JakLingko, seperti PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), MRT, LRT dan TransJakarta mulai Maret 2022. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta meningkat dalam sepekan terakhir.

Peningkatan tersebut disebut terjadi karena pihaknya terus aktif melakukan upaya penemuan kasus Covid-19 (Active Case Finding/ACF) hingga ke daerah permukiman.

Baca Juga: Separuh Sasaran Vaksinasi COVID-19 Nasional Telah Mendapatkan Suntikan Dosis Pertama

"Kami mendorong dilakukannya ACF ini untuk menekan laju penularan, memperketat kondisi agar tidak ada kebocoran," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Kamis (14/10/2021).

Menurut Widyastuti, pihaknya secara aktif melakukan skrining PCR di lokasi berisiko tinggi, yaitu, RT zona merah/oranye/kuning.

"Pada populasi tertutup di daerah transmisi kasus tinggi zona RT tersebut, seperti, di sekolah, panti asuhan, perkantoran, asrama, mall, dll," sambung Widyastuti.

Widyastuti menambahkan pihaknya saat ini juga tengah meningkatkan rasio tracing.

Adapun per 12 Oktober 2021, rasio tracing di Jakarta sebesar 13,62. Artinya, satu kasus positif Covid-19 dilakukan PCR kepada 13-14 orang yang berkontak erat.

Kendati demikian, tren persentase kasus positif Covid-19 atau positivity rate di Jakarta masih jauh di bawah lima persen.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, positivity rate sepekan terakhir di Ibu Kota sebesar 0,8 persen.

Widyastuti menyebut meski ada sedikit peningkatan kasus di Jakarta, tetapi angka kematian tetap rendah.

"Pada tanggal 13 Oktober, 0 kematian. Lalu, tanggal 12 Oktober, 1 kematian. Vaksinasi dan deteksi dini cukup berperan dalam menekan angka kematian," ujar Widyastuti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: