Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Mulai 'Jinak', Presiden Jokowi Kembali Aktif Keliling Indonesia

Corona Mulai 'Jinak', Presiden Jokowi Kembali Aktif Keliling Indonesia Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi kawasan Puncak Waringin usai meresmikan kawasan tersebut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10/2021). | Kredit Foto: Antara/Setpres/Agus Suparto

Jokowi berharap, terminal dan pelabuhan baru ini bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama. “Kita harapkan ini bisa kita pakai dalam jangka 15-20 tahun yang akan datang masih memungkinkan, visible, untuk angkutan barang-barang yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, utamanya di Kabupaten Manggarai Barat,” ujarnya.

Dari sana, Jokowi lalu menuju Puncak Waringin, Kabupaten Manggarai Barat, untuk meresmikan penataan Kawasan Puncak Waringin, penataan Kawasan Goa Batu Cermin, dan peningkatan delapan ruas jalan di Labuan Bajo. Sebelum pulang ke Jakarta, Jokowi jalan-jalan sore dulu bersama Ibu Iriana di Kompas Bajo, Puncak Waringin.

Ekonomi Di Jalur Positif

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur yang positif sejak kuartal II 2021 dengan pertumbuhan 7,07 persen. Kata dia, industri manufaktur telah kembali ekspansif dengan indeks PMI sebesar 52,2 persen pada September 2021.

Beberapa sektor kembali pulih, seperti industri pengolahan, perdagangan, transportasi, dan pergudangan. Pulihnya industri membuat kinerja ekspor kembali bergerak. Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus selama 16 bulan berturut-turut dengan surplus pada bulan Agustus 2021 sebesar 4,74 miliar dolar AS.

Dengan berbagai indikator tersebut, Ketum Golkar ini optimis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5 persen di kuartal IV-2021.

“Karena kita lihat beberapa indikator sudah jauh membaik dan kasus Covis-19 sudah lebih landai,” kata Airlangga.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mempunyai optimisme serupa. Menurut dia, wabah Corona yang terkendali menjadi momentum pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih tinggi ke depan. Ia yakin, Indonesia tak akan lagi masuk jurang resesi.

“Tren pertumbuhan juga diperkirakan tetap positif dan berlanjut sampai 2022,” ujar Wimboh, kemarin.

Bank Indonesia (BI) juga optimis perekonomian masih tumbuh positif dan tinggi pada kuartal III 2021 seturut dengan pelonggaran PPKM dan menggeliatnya ekonomi. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi periode Juli 2021 hingga Agustus 2021 di kisaran 5 persen. “Ekonomi mulai membaik,” kata Perry.

Baca Juga: Skenario Jokowi yang Bikin Ganjar Pranowo Melenggang Nyapres di 2024

Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 bisa melebihi proyeksi IMF, yakni dikisaran 3,5-4,5 persen. Dengan cataran, tidak ada gelombang ketiga Corona.

Menurut Piter, prediksi tersebut dipengaruhi tiga hal. Pertama, faktor basis yang rendah (low-base effect). Pertumbuhan yang negatif pada tahun lalu akan membuat pertumbuhan kecil di tahun ini akan terhitung besar.

Kedua, mulai pulihnya ekonomi di kuartal II dan IV. Meski ada PPKM darurat, namun pertumbuhan ekonomi tetap positif di kuartal III. Ketiga, ada support dari kenaikan harga komoditas. Indonesia terus mengalami surplus neraca perdagangan. [BCG]

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: