Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Awalnya Menjual 50 Ayam, Tyson Foods Kini Produsen Daging Terbesar Kedua

Kisah Perusahaan Raksasa: Awalnya Menjual 50 Ayam, Tyson Foods Kini Produsen Daging Terbesar Kedua Kredit Foto: Reuters/Ross Courtney
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tyson Foods Inc adalah perusahaan multinasonal Amerika Serikat dan salah satu perusahaan raksasa dunia versi Fortune Global 500. Ia bergerak pada industri makanan yang mengolah sekaligus memasarkan daging ayam, sapi, dan babi terbesar kedua di dunia. 

Dikutip dari laman Fortune, Tyson Foods pada 2020 menghasilkan pendapatan total sebesar 42,40 miliar dolar AS dengan persentase kenaikan dari tahun 2019 sebesar 5,9 persen. Sementara untuk keuntungan, perusahaan meraup sekitar 2,02 miliar dolar pada laba sepanjang 2020. Namun sayang, keuntungannya merosot sekitar 33,1 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Bouygues, Konglomerat Kontraktor dan Jasa dari Pionir Konstruksi Prancis

Tyson Foods, melansir Encyclopedia, dimulai oleh seorang petani Arkansas bernama John Tyson pada 1935. Saat itu, Tyson menamai bisnisnya Tyson Feed & Hatchery dengan menjual pertama kali 50 ekor ayam untuk dijual di Chicago. Bisnis membeli dan menjual ayamnya mulai menghasilkan keuntungan. Dari situ Tyson akhirnya mulai beternak ayam, dan secara resmi dia memulai perusahaannya tahum 1947.

Don Tyson bergabung dengan ayahnya dalam bisnis ini pada tahun 1952, dan perusahaan mulai memperluas fasilitas produksinya. Sebuah pabrik pengolahan besar dibangun di lokasi kantor pusat perusahaan di Springdale, Arkansas. Tyson memperkenalkan lini pemrosesan paket es, yang membantunya menjadi lebih kompetitif. Di era ketika orang makan lebih banyak ayam, Tyson berada dalam posisi yang baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Pada tahun 1963 perusahaan go public dan mengubah namanya menjadi Tyson's Foods Inc. Tiga tahun kemudian Don Tyson mengambil alih sebagai presiden setelah kematian ayahnya yang tidak disengaja.

Metode yang lebih baik untuk memproduksi ayam broiler dalam jumlah yang lebih besar mendorong harga ayam turun pada akhir tahun 1960-an. Ketika Tyson kehilangan lebih dari satu dolar per saham dalam pendapatan pada tahun 1967, perusahaan memulai proses mengakuisisi perusahaan yang lebih kecil untuk meningkatkan pangsa pasarnya.

Pada tahun 1969 ia membeli Prospect Farms Inc, yang menjadi divisi ayam matang. Pada tahun yang sama Tyson berhasil menangkis gugatan dari peternak ayam Arkansas yang merasa perusahaan telah mendiskriminasi mereka sebagai pemasok.

Pada tahun 1971, setelah periode pertumbuhan dan diversifikasi, nama perusahaan diubah menjadi Tyson Foods. Perusahaan mengakuisisi Ocoma Foods, Krispy Kitchens, dan divisi unggas Wilson Foods. Itu juga mulai memasarkan patty dada ayam dilapisi tepung roti pertama dan membeli operasi babi di North Carolina.

Pada awal 1970-an, ketika orang Amerika semakin menyukai ayam daripada daging sapi dan babi, Tyson menjadi pemimpin dalam memperkenalkan produk ayam baru. Selain patty ayam yang dijualnya hot dog ayam dan bologna, hanya beberapa dari 24 produk khusus yang dikembangkannya pada tahun 1979. Proses pendinginan baru digunakan untuk menghasilkan ayam segar dan memperpanjang umur simpan.

Tyson membeli sisa Wilson Foods pada tahun 1978. Pada tahun 1980 Tyson memperkenalkan lini Chick 'n Quick, yang menawarkan porsi ayam yang mudah disiapkan.

Pada awal 1980-an, konsumsi ayam telah meningkat 30 persen sejak 1970. Kemampuan Tyson untuk memproduksi ayam secara massal dengan cepat, serta pengenalan produk ayam olahan, telah membantunya berkembang di pasar ini.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: