Kisah Perusahaan Raksasa: Awalnya Menjual 50 Ayam, Tyson Foods Kini Produsen Daging Terbesar Kedua
Pada pertengahan 1990-an Tyson mengadakan usaha patungan dengan Republik Rakyat Cina, membuka kantor di Meksiko, dan mendirikan kantor sumber daya untuk membantu perusahaan memasarkan barang di pasar internasional. Pada tahun 1998 perusahaan mengekspor produknya ke 43 negara.
Tyson Foods, dalam kata-kata filosofi perusahaannya, berhasil berusaha untuk "menyegmentasikan, berkonsentrasi, dan mendominasi." Tyson mencapai ketiga tujuan itu melalui banyak akuisisi; pada akhir 1990-an Tyson juga memanfaatkan keinginan masyarakat yang meningkat akan produk ayam yang mudah disiapkan.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Dow, Satu dari Tiga Produsen Kimia Terbesar di Dunia
Sementara itu memasuki dekade 2000 hingga 2010-an, Tyson terus maju. Belakangan ini, Tyson Foods telah terlibat dalam sejumlah kontroversi terkait lingkungan, kesejahteraan hewan, dan kesejahteraan karyawannya sendiri. Selama pandemi COVID-19, Tyson Foods tidak menerapkan praktik terbaik yang direkomendasikan untuk melindungi tenaga kerjanya, termasuk langkah jarak fisik, penghalang kaca plexiglass, dan pemakaian masker wajah.
Tyson telah disebutkan dalam beberapa tuntutan hukum yang menuduh kelalaian besar dan disengaja atas penyebaran COVID-19 di pabrik mereka.
Terlepas dari kontroversi yang dihadapi Tyson, perusahaan Pada 2019, perusahaan mempekerjakan 141.000 orang, termasuk 122.000 di Amerika Serikat. Lokasi Tyson terkonsentrasi di Midwest, dengan 16 lokasi di Arkansas, 11 di Texas, 9 di Iowa, dan sisanya sebagian besar di AS bagian timur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: