- Kelopak mata
- Siku
- Lutut
- Tendon achilles.
Faktor risiko kolesterol tinggi
Faktor risiko orang yang mengalami gangguan kolesterol (Dislipidemia), termasuk kolesterol tinggi dapat disebabkan karena beberapa hal berikut:
Baca Juga: Jika Kuku Kaki Anda Menguning dan Rontok Maka Perlu Waspada, Ngeri Banget… Bisa Jadi Diabetes!
- Perokok
- Diabetes
- Hipertensi
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner, atau kolesterol tinggi
- Penyakit ginjal kronik
- Peradangan kronik
- Obesitas
- Usia (laki-laki di atas 40 tahun atau wanita di atas 50 tahun atau sudah menopause).
Untuk Bunda yang memiliki faktor risiko di atas, perlu segera melakukan skrining pemeriksaan kolesterol.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perlu atau tidaknya tindakan pengobatan lanjutan.
Apabila kolesterol total >240 mg/dL, maka dikatakan kolesterol tinggi. Sedangkan, LDL tinggi bernilai >160 mg/dL dan trigliserida tinggi adalah >200 mg/dL.
Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami beberapa kondisi di bawah ini.
Baca Juga: Duh Waduh… Ini Alasan Mengapa Mi Instan Tidak Baik untuk Penderita Diabetes
1. Hasil pemeriksaan kolesterol tinggi
Bila hasil pemeriksaan kolesterol tinggi dan tak ada keluhan, tetap perlu konsultasi ke dokter.
Intervensi atau penanganan yang tepat diperlukan untuk mencari faktor risiko dan mencegah komplikasi, seperti penyakit jantung atau stroke.
Dokter biasanya akan melakukan evaluasi untuk mencegah komplikasi tersebut. Salah satunya dengan mengubah gaya hidup.
2. Muncul keluhan
Perlu ke dokter bila muncul keluhan apa pun terkait dengan jantung atau kemungkinan sakit stroke.
Keluhan sakit jantung dapat ditandai dengan nyeri dada, sementara pada stroke akan muncul tanda kelemahan di sisi sebelah tubuh atau bicara pelo yang muncul secara tiba-tiba. (*)
Baca Juga: Apa Benar Jambu Biji Bermanfaat untuk Penderita Diabetes? Ternyata…
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: