Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Moncer, Laba MARK Tumbuh Hingga 207 Persen

Kinerja Moncer, Laba MARK Tumbuh Hingga 207 Persen Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak seperti sebagian besar sektor industri kebanyakan, kondisi pandemi COVID19 justru menjadi berkah tersendiri bagi ndustri farmasi, peralatan kesehatan dan berbagai industri turunannya. Hal ini juga yang dirasakan oleh PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, produsen produk porselen cetakan untuk pembuatan sarung tangan medis. Hingga triwulan III/2021, perusahaan dengan kode saham MARK itu tercatat berhasil membukukan penjualan hingga Rp832,14 miliar, atau tumbuh sebesar 142 persen dibanding realisasi penjualan pada triwulan III/2020 yang masih sebesar Rp344,47 miliar.

Dari capaian tersebut, perusahaan berhasil menyisihkan laba bersih sebesar Rp276,24 miliar di sepanjang triwulan III/2021, meningkat hingga 207 persen dibanding perolehan laba pada triwulan III/2020 yang masih sebesar Rp89,97 miliar. “Keberhasilan mendongkrak kinerja laba ini tak lepas dari strategi perusahaan dalam meningkatkan kapasitas produksi dengan tetap menjaga efisiensi walaupun di tengah pandemi COVID19,” ujar Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh, dalam keterangan resmi perusahaan, Jumat (29/10). 

Menurut Ridwan, sentimen positif yang mendorong pertumbuhan bisnis MARK sejauh ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan. Terutama dengan adanya pandemi COVID19 di seluruh dunia yang berpengaruh pada peningkatan konsumsi sarung tangan kesehatan secara global. “Saat ini kami sedang meningkatkan kapasitas produksi secara cukup signifikan. Ini berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan bisnis perseroan,” tutur Ridwan.

Tak hanya didorong sentimen positif di masyarakat, RIdwan juga menyebut bahwa kondisi saat ini juga didukung oleh keberhasilan pihaknya mengantongi kontrak senilai US$80 juta untuk pengapalan pada 2021. Perusahaan optimistis bahwa target penjualan konsolidasi sebesar Rp 1,1 Triliun dengan laba bersih sekitar Rp400 Milyar pada tahun ini dapat direalisasikan sesuai harapan. Ridwan juga yakin bahwa kondisi positif ini tidak akan berhenti dan masih akan terus menampakkan pertumbuhan yang signifikan. Di 2022 nanti, penjualan konsolidasi kami yakin akan naik 40 persen dari 2021, yaitu menjadi Rp1,474 Triliun dan bottom line sekitar Rp 500 miliar, tegas Ridwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: