Sri Mulyani Menghimbau Penguatan Peran Akuntan dalam Recovery Pasca Covid-19.
Tahun 2021 merupakan tahun kebangkitan kembali ekonomi global setelah didera krisis Covid-19 yang memberikan implikasi nyata di bidang sosial, ekonomi, keuangan, hingga memperlebar ketimpangan.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa profesi akuntan harus menunjukkan peran pentingnya dalam membangun kembali ekonomi global yang luluh lantak akibat krisis berkepanjang.
Hal ini disampaikannya ketika menjadi keynote speaker dalam acara webinar puncak Aspiring Professional Accountants Festival (APAFest) 2021 yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Dalam konteks Indonesia, Sri Mulyani mengatakan bahwa langkah pemulihan dan berbagai kebijakan extra ordinary yang dijalankan pemerintah dinilai telah sesuai jalur. Indonesia sejak awal merespons pandemi Covid-19 dengan berbagai kebijakan yang fokus kepada menyelamatkan rakyat dari ancaman di bidang kesehatan dan memberikan dukungan terutama kepada masyarakat yang paling rentan. Kebijakan fiskal dirancang agar Indonesia bisa memanfaatkan situasi luar biasa ini dengan kebijakan yang juga extraordinary.
Melalui serangkaian kebijakan extraordinary tersebut, Menkeu optimis konsolidasi fiskal secara bertahap disertai reformasi fiskal dapat dilakukan sesuai rencana sehingga defisit akan kembali ke maksimal 3 persen PDB di 2023. Menjelang akhir 2021 ini, ekonomi Indonesia dinilai telah menunjukkan tanda-tanda positif, dilihat dari mobilitas populasi yang kembali ke era sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga: 6 Manfaat Penggunaan Program Akuntansi, Hemat & Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Menkeu memaparkan, pada kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,51%. Sementara peningkatan konsumsi dan public sending ikut mempercepat proses recovery yang terjadi. Indikator lainnya adalah naiknya fund raising di pasar modal pada bulan Oktober 2021 yang mencapai lebih dari Rp273 triliun. Kondisi ini menunjukkan kepercayaan investor mulai kembali pulih. Meskipun demikian, tantangan baru berupa munculnya Delta Varians Covid-19, kenaikan harga energi global, dan berbagai tantangan lain dinilai dapat menjadi ancaman dari proses recovery yang berlangsung.
Pada kesempatan itu, Sri Mulyani menghimbau profesi akuntan dan generasi muda akuntan Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi kompleksitas lingkungan global yang semakin tidak terprediksi. Langkah itu dilakukan melalui peningkatan knowledge dan skill secara berkesinambungan, sambil terus membangun integritas melalui etika profesi dan implementasi standar profesi.
Baca Juga: Sistem Akuntansi Perusahaan Bisnis Online, Berikut Penjelasan Manfaatnya
Generasi muda akuntan dihimbau untuk terus belajar dan berkontribusi pada pembangunan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Tidak kalah penting adalah upaya membangun etika profesional sejak dini, karena kredibilitas akuntan akan linier dengan kemampuan entitas dan pemerintahan di suatu negara untuk membangun transparansi dan akuntabilitas.
Hal lain yang perlu diperhatikan generasi muda adalah perubahan iklim yang dapat mengancam kehidupan manusia di masa kini dan masa depan. Sri Mulyani mengatakan bahwa generasi muda akuntan harus mengambil inisiatif dalam menanggulangi krisis iklim dan pemanasan global ini melalui aktivitas berkelanjutan.
“Jika ini dilakukan, generasi muda akuntan Indonesia tidak hanya bekerja menyelamatkan laporan keuangan entitas, tetapi juga akan mampu menyelamatkan dunia,” ujar mantan Direktur Bank Dunia itu.
Di sisi lain, profesi harus menjadi mitra yang kuat bagi pemerintah dan komunitas bisnis dalam membangun transparansi dan akuntabilitas, baik di sektor publik maupun sektor privat. Peran profesi akuntan dalam proses recovery ini semakin nyata dan penting untuk membangun kembali budaya akuntabilitas dan good governance, baik di pemerintahan maupun di komunitas bisnis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: