Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Beberkan Dampak Teguran Prabowo ke Fadli Zon: Elektabilitas Prabowo Bisa...

Pengamat Beberkan Dampak Teguran Prabowo ke Fadli Zon: Elektabilitas Prabowo Bisa... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi -

Pengamat politik Ujang Komarudin merespons sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo yang menegur Fadli Zon. 

Fadli Zon ditegur Prabowo akibat menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) kapan ke Sintang, Kalimantan Barat, untuk meninjau banjir. 

Menurut Ujang, sikap Prabowo menegur Fadli Zon itu sangat berlebihan. 

Dia mengatakan Fadli Zon sebagai anggota DPR berhak menyuarakan kondisi dan masalah banjir yang sedang dihadapi masyarakat Sintang. 

Baca Juga: Ngabalin Kasih Respons Menohok ke Fadli Zon: Hidupnya Penuh dengan Fitnah!

"Mestinya didukung dan dorong agar lebih kencang lagi mengkrtik. Karena anggota DPR itu digaji untuk bersuara lantang untuk kepentingan rakyat," kata Ujang kepada JPNN.com, Senin (15/11) 

Hanya saja, dosen Universitas Al Azhar Jakarta itu mengatakan persoalannya ialah Prabowo dan Partai Gerindra berada di dalam barisan koalisi partai politik pendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. 

Pria yang akrab disapa Kang Ujang itu menyebut ada hukum tak tertulis  dalam koalisi pemerintahan untuk saling mendukung.

"Bisa diistilahkan jeruk makan jeruk. Ini salah satu minus gabung dengan pemerintah, tak bisa bersuara keras dan lantang untuk membela rakyat," lanjutnya.

Baca Juga: Soal Ganjar Pranowo yang Jadi Rebutan untuk 2024, Pengamat: Kalau PDIP Mau Menang...

Ujang juga menyebutkan Fadli Zon yang kerap bersikap kritis harus diberikan keleluasaan untuk bisa tetap menyampaikan kritik.

"Jika terus melarang FZ, maka rakyat bisa saja akan menyalahkan Prabowo. Itu bisa membuat elektabilitas Prabowo bisa stagnan bahkan menurun," tutur Ujang. (mcr8/jpnn)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: