Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ridwan Kamil Ingin Ekonomi Desa Meningkat Lewat Digitalisasi

Ridwan Kamil Ingin Ekonomi Desa Meningkat Lewat Digitalisasi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad menjadikan seluruh warga melek digital. Salah satunya adalah dengan program Desa Digital.

Lewat program ini diharapkan penguasaan digital tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, tetapi masyarakat di desa juga bisa andal menggunakan teknologi digital.

Baca Juga: Nggak Cuma Tumbuh, Wagub Ingin Ekonomi Jabar Tumbuh Merata dan Berkeadilan

"Digital inklusif jangan sampai pintar digital hanya dikuasai orang kota. Jawa barat bertekad menjadikan Desa Digital sebagai unggulan," kata Emil kepada wartawan di Kabupaten Bandung Barat, Selasa (16/11/2021).

Emil juga berharap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa bisa meningkat. Lewat digital, akses informasi dan ekonomi terbuka lebar hingga ke dunia internasional.

Apalagi, potensi dari ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Berdasarkan data Google, Temasek, dan Bain & Company 2020, total ekonomi digital Indonesia pada 2020 adalah US$44 juta atau setara Rp631 triliun, dan akan meningkat pada 2025 menjadi US$124 atau setara Rp1.744 triliun.

Potensi ini diperoleh dari tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 196,7 juta pengguna. Dari jumlah tersebut, 56 persen di antaranya berasal dari daerah rural atau perdesaan.

"Urgensinya bahwa sekarang kami punya slogan tinggal desa, rezeki kota, bisnis mendunia. Selama ini, orang menganggap desa itu tidak bisa setara dengan kota. Oleh karena itu, kami gunakan strategi digital itu untuk meyakinkan anak-anak muda tidak usah pergi ke kota, tapi cukup di desa saja," jelasnya.

Hasilnya pun mulai terasa, ada beberapa produk asal desa yang kini bisnisnya sudah mendunia. Salah satu contohnya adalah ada satu produk sabun asal salah satu di Jawa Barat.

Menurutnya, saat berjualan dari rumah ke rumah, omzet yang didapat hanya sekitar puluhan juta. Namun, lewat program Desa Digital, kini produk sabun tersebut sudah bisa berjualan hingga lintas negara dan omzetnya meningkat hinggat ratusan juta.

"Sudah tanda tangan dengan Shopee, 5.000 desa akan dikasih laptop akan mengakseskan perdagangan desa ke seluruh dunia," katanya.

Dia mencontohkan, kini peternak ikan dapat meningkatkan produksi hingga dua kali lipat. Sebab, kini para peternak ikan ini sudah bisa menggunakan handphone. Biasanya ketika musim hujan peternak kesulitan untuk memberi makan karena khawatir terpeleset di tambak maupun empang.

"Contoh lain kita tidak hanya komunikasi dan jalan kita mengubah cara petani dan peternak berproduksi. Kasih makan ikan sudah memanfaatkan informasi dari handphone," ujarnya. "Di Sukabumi cari ikan sudah pakai aplikasi dari Korea, tadinya nyari ikan pake feeling (perasaan) sekarang nyari ikan dikasih tahu waktunya, di mana carinya, panennya naik dua kali lipat," sambungnya.

Kesuksesan ini tidak terlepas dari empat pilar yang dijalankan untuk mendukung program Desa Digital: menyiapkan SDM andal; membangun infrastruktur digital; pembiayaan teknologi dan komunikasi; serta pertumbuhan keuangan tinggi. 

Empat pilar ini akan dijalankan hingga 2023 di mana dalam roadmap ini ditargetkan tidak ada lagi desa yang blankspot alias tidak ada sinyal hape.

"Di roadmap desa digital, selama lima tahun kita sudah persiapkan kita berharap dalam lima tahun terjadi percepatan desa yang luar biasa," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: