Kisah Perusahaan Raksasa: Eksis Sejak Lama, General Dynamics, Jadi Kontraktor Pertahanan Kelas Dunia
Pada tahun 1995, General Dynamics membeli galangan kapal swasta Bath Iron Works di Bath, Maine, seharga 300 juta dolar, mendiversifikasi portofolio pembuatan kapalnya untuk memasukkan kapal permukaan Angkatan Laut AS seperti kapal perusak berpeluru kendali.
Pada tahun 2004, General Dynamics menawar perusahaan Inggris Alvis plc, produsen kendaraan lapis baja terkemuka Inggris. Pada bulan Maret dewan Alvis Vickers memberikan suara mendukung pengambilalihan 309 juta pound. Namun pada menit terakhir BAE Systems menawarkan 355 juta pound untuk perusahaan. Kesepakatan ini diselesaikan pada Juni 2004.
GD pada 2008 setuju untuk membayar 4 juta dolar untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh Pemerintah AS yang mengklaim bahwa unit GD secara curang menagih pemerintah untuk suku cadang yang diproduksi secara cacat yang digunakan dalam pesawat militer dan kapal selam AS.
AS menuduh bahwa GD memproduksi cacat atau gagal menguji suku cadang yang digunakan di pesawat militer AS dari September 2001 hingga Agustus 2003, seperti untuk pesawat angkut C-141 Starlifter. Unit GD yang terlibat, yang berbasis di Glen Cove, New York, ditutup pada tahun 2004.
Pada tahun 2018, General Dynamics mengakuisisi raksasa layanan teknologi informasi CSRA seharga 9,7 miliar dolar, dan menggabungkannya dengan GDIT. Diumumkan pada September 2018 bahwa Angkatan Laut AS memberikan kontrak untuk 10 kapal perusak kelas Arleigh Burke baru dari General Dynamics Bath Iron Works dan Huntington Ingalls Industries.
Pada 30 Januari 2019, CEO Phebe Novakovic memperingatkan investor bahwa masalah tersebut telah "secara signifikan berdampak" pada arus kas perusahaan karena Arab Saudi menunggak hampir 2 miliar dolar atas pembayarannya.
Mantan Sekretaris Jenderal Pertahanan AS Jim Mattis bergabung kembali dengan dewan direksi perusahaan pada Agustus 2019. Dia sebelumnya menjabat di dewan, tetapi mengundurkan diri dan divestasi sebelum menjadi Menteri Pertahanan.
Pada bulan September 2020, General Dynamics mengumumkan kemitraan kontra-drone strategis, menyediakan jaringan global General Dynamics dengan akses ke teknologi deteksi dan kekalahan drone Dedrone yang lengkap.
Pada Desember 2020, dewan direksi General Dynamics mengumumkan dividen triwulanan reguler sebesar 1,10 dolar, yang dibayarkan pada 5 Februari 2021.
Pada tanggal 26 Desember 2020, General Dynamics mengkonfirmasi bahwa divisi bisnis mereka General Dynamics Land Systems dianugerahi kontrak senilai 4,6 miliar dolar oleh Angkatan Darat AS untuk tank tempur utama M1A2 SEPv3 Abrams.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: