Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Maersk, Konglomerat Operator Kapal Kontainer Terbesar di Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Maersk, Konglomerat Operator Kapal Kontainer Terbesar di Dunia Kredit Foto: Reuters/Amit Dave
Warta Ekonomi, Jakarta -

A. P. Moller-Maersk Group atau umum dikenal sebagai Maersk merupakan konglomerat internasional yang menjalankan bisnis pengiriman (shipping). Sebagai konglomerat, Maersk masuk dalam daftar perusahaan raksasa berdasarkan pendapatan menurut Fortune Global 500. 

Raksasa pengiriman beragam jenis barang mulai dari minyak dan gas (migas) pembuatan kapal, retail, teknologi (IT), dan industri lainnya pada tahun 2020 memiliki pendapatan total sebesar 39,19 miliar dolar AS. Namun, Fortune mencatat adanya penurunan sekitar 5 persen pada revenue-nya. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Deere, Pencipta Mesin Pertanian hingga Alat Berat dari Tangan Montir

Bukan cuma itu, Maersk seperti tengah mengalami masa sulit. Pasalnya, mereka harus merugi sekitar 102,7 persen dari tahun lalu karena total keuntungan yang didapat tahun 2020 hanya 84 juta dolar.

Dari situ, posisi Maersk dalam daftar perusahaan terkaya itu harus turun 26 angka dari tahun sebelumnya. Itu menempatkan asetnya di angka 55,39 miliar dolar per tahun itu.

Maersk bukan pemain baru dalam industri pengiriman (shipping). Dilansir Funding Universe dan Companies History, mulanya grup konglomerat ini memang perusahaan pengiriman dengan nama Dampskibsselskabet Svendborg yang didirikan oleh Kapten Peter Maersk-Moller dan anaknya Arnold Peter Moller di Svendborg, Denmark tahun 1904. Kapal pertama mereka adalah berjenis uap.

Mollers membeli kapal pertama mereka, kapal uap bekas dengan kapasitas bobot mati 2.200 ton. Kapal ini diberi nama Svendborg dan juga memakai bintang berujung tujuh, sekarang dicat dengan latar belakang biru yang akan tetap menjadi bagian integral dari logo Maersk.

Sang anak A.P. Moller pada 1912 mendirikan perusahaan kapal uapnya sendiri. Pada gilirannya Maersk-Moller dan anaknya berjalan bersama dalam industri kapal. Selanjutnya, A.P. Mollerlah yang menjalankan bisnis keluarga tersebut. Sejumlah divisi dimainkan perusahaan miliknya meliputi industrial, retail, transportasi udara, dan IT. 

A.P. Moller secara resmi mengadopsi nama Maersk untuk operasi pengirimannya pada tahun 1928, ketika meluncurkan layanan kapal penumpang dan kargo baru yang beroperasi antara Amerika Serikat dan Asia. Nama "Maersk" adalah nama gadis ibu Peter Moller, dan itu sendiri diperkirakan berasal dari kata Denmark "marsk" (rawa). 

Maersk sekarang berlayar untuk menaklukkan lautan dunia, memantapkan dirinya sebagai nama pengiriman utama. Saat ini, perusahaan menambah operasi kapal tanker pertamanya, dengan lima kapal tanker bergabung dengan 35 armada kapal perusahaan. Pada awal tahun 1930-an, total kapasitas bobot mati Moller telah mencapai 160.000 ton. Pada akhir dekade itu, armada perusahaan telah membengkak menjadi 46 kapal.

Generasi berikutnya dari keluarga Moller bergabung dengan perusahaan pada tahun 1940 ketika Maersk McKinney Moller, putra A.P. Moller, yang saat itu berusia 26 tahun, ditunjuk sebagai mitra perusahaan. Namun karir Moller yang lebih muda hampir terputus bahkan sebelum dimulai.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: